REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Irwan Prayutno sangat mengapresiasi profesi ulama. Menurutnya, profesi tersebut merupakan profesi paling hebat karena berhubungan dengan keilmuan sekaligus pengabdian terhadap perkembangan dan siar agama Islam.
Ulama, kata dia, senantiasa membantu masyarakat menemukan hal-hal yang terbaik untuk menekuni ibadah kepada Allah SWT.
"Kita menyadari dari dahulu Sumatra Barat merupakan gudangnya para ulama di Indonesia dan Internasional, namun seiring perjalanan waktu terjadi kemunduran," kata Irwan di Padang, Sumbar, Selasa (31/3).
Dalam hal ini, Ia sangat mengapresiasi kepada ormas Muhammadiyah Sumatra Barat melakukan pelatihan dan pengembangan pengetahuan untuk melahirkan ulama-ulama baru di Sumatra Barat.
Irwan mengatakan, dalam meletakan dasar-dasar pendidikan ulama, perlu kita dudukan dahulu definisi ulama. Selain bersikap alim, rahim dan berilmu, ulama juga mampu menyampaikan. Dalam banyak ayat di Alquran menyatakan dengan beriman dan berilmu mampu meningkatkan derjat sosok manusia.
Menurutnya, saat ini banyak orang yang baru saja memberikan ceramah dengan modal satu ayat telah menyatakan dirinya seorang ulama. Padahal, kata Irwan, sosok ulama merupakan sosok tokoh yang memiliki kekuatan keimanan, ketaqwaan dan mengetahui banyak hal tentang Alquran, sunnah hadist. Bukan saja itu, mereka telah dilengkapi dengan pengalaman dan penghayatan yang dilakukan.
"Kita juga heran kenapa para dosen IAIN sendiri, banyak menyekolahkan anak-anaknya kepada sekolah umum, tidak fokus kepada keagamaan?" tutur dia.
Pertanyaan tersebut, menurutnya, sangat mengelitik, bagaimana pembentukan pendidikan ulama selama ini tidak serius dan setengah hati. Menurutnya, jika terkait dengan hal amanah disia-siakan, maka kehancuran bangsa tinggal menunggu waktu.
Namun dari berbagai persoalan tersebut, tambah dia, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, berharap akan ada lagi titik awal dari kebangkitan kembali pengkaderan ulama Sumatra Barat di masa-masa mendatang.