REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Mulai Rabu (1/4) besok, tarif KA ekonomi jarak jauh yang selama ini mendapat subsidi PSO (Public Service Obligation) dari pemerintah akan mengalami kenaikan. Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono menyebutkan, kenaikan harga tiket tergolong cukup tinggi mencapai 50 hingga 100 persen untuk KA ekonomi jarak jauh lintas selatan.
Sedangkan untuk KA Prameks jurusan Kutoarjo-Yogya-Solo naik sekitar 25-33 persen dari tarif yang lama. "Perubahan tarif baru KA ekonomi PSO ini diberlakukan oleh Kementerian Perhubungan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 17/ 2015," jelasnya, Senin (30/3).
Menurutnya, perubahan tarif kereta api ekonomi diberlakukan untuk melakukan penyesuaian terhadap beberapa perubahan yang terjadi. Antara lain, seperti kenaikan harga BBM bersubsidi, merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta perubahan margin pendapatan KA ekonomi dari 8 persen menjadi 10 persen.
Untuk KA yang melintas di stasiun wilayah PT KAI Daop 5, Surono menyebutkan, beberapa KA Ekonomi yang mengalami perubahan tarif antara lain KA Logawa jurusan Purwokerto-Jember, KA Kutojaya Utara jurusan Kutoarjo-Pasarsenen, dan KA Bengawan jurusan Purwosari-Pasarsenen.
Ketiga KA ini mengalami kenaikan harga tiket dan disamakan menjadi Rp 80.000. Sebelumnya, tarif ketiga KA ini hanya sebesar Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu baik untuk jarak jauh maupun dekat.
Selain itu, juga KA Progo jurusan Lempuyangan-Pasar Senen yang mengalami kenaikan harga tiket dari Rp 50 ribu menjadi Rp 75.000, dan KA Gaya Baru Malam jurusan Surabaya-Pasar Senen yang naik dari Rp 55 ribu menjadi Rp 110 ribu.
Sedangkan untuk KA ekonomi jurusan Bandung, seperti KA Kahuripan jurusan Kediri-Kiaracondong naik dari Rp 55 ribu menjadi Rp 90 ribu, KA Pasundan jurusan Surabaya-Kiaracondong naik dari Rp 55 ribu menjadi Rp 100.000, KA Serayu jurusan Purwokerto-Jakarta lewat Bandung naik dari Rp 35 ribu menjadi Rp 70.000 ribu, dan KA Kutojaya Selatan jurusan Kutoarjo-Kiaracondong naik dari Rp 35 ribu menjadi Rp 65 ribu.