REPUBLIKA.CO.ID,MAJALENGKA -- Stok darah di Kabupaten Majalengka mulai minim. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya menjadi pemicu timbulnya masalah tersebut.
''Kurangnya persediaan darah ini sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Kita sampai harus meminta bantuan dari PMI Kota Bandung,'' kata Direktur Unit Donor Darah PMI Kabupaten Majalengka Odi Suswandi, Senin (30/3).
Ia menyebutkan, batas minimal stok darah yang tersedia setiap bulannya semestinya 1.000 labu darah. Namun, kenyataannya yang tersedia setiap bulannya hanya 600 - 700 labu darah.
Odi menjelaskan, pasokan darah yang tersedia itu diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan di tiga rumah sakit di Kabupaten Majalengka. Yakni RSUD Cideres, RSUD Majalengka dan RS Bedah Panyingkiran.
''Kebutuhan terhadap darah sangat tinggi, tapi stok darah selalu minim. Kekurangan darah itu terjadi untuk semua golongan, baik O, A, B dan AB,'' tutur Odi.
Menurut Odi, minimnya stok darah tersebut dipicu rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan donor darah. Untuk mengatasi hal itu, PMI akan terus bekerja sama dengan pihak manapun guna melakukan kegiatan donor darah.