REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Pangkalpinang meminta nelayan di wilayah Bangka Belitung mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi di perairan setempat pada Ahad (29/3). "Ketinggian gelombang ini diprakirakan terjadi di jalur penyeberangan Babel (Bangka Belitung, red) yakni di Bangka bagian Utara," kata Staf Koordinator Unit Analisa, Kantor BMKG Pangkalpinang, Deas Achmad Rivai di Pangkalpinang, Sabtu (28/3).
Ia mengatakan, tinggi gelombang ini dipicu angin kencang dengan kecepatan mencapai hingga 38 kilometer per jam bergerak dari Barat Laut menuju Timur Laut. Pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi tersebut dan meminta kepada nelayan terutama nelayan tradisional untuk sementara waktu tidak melaut mengingat kondisi cuaca ini dapat mengancam keselamatan.
"Kami meminta kepada nelayan untuk tidak turun melaut sampai keadaan cuaca kembali normal seperti biasanya," katanya.
Selain itu, kata dia, bagi nahkoda kapal yang melewati jalur penyeberangan tersebut agat lebih meningkatkan kewaspadaan untuk menghindari terjadinya kecelakaan di laut. Ia menambahkan, kondisi gelombang laut di jalur penyeberangan Babel lainnya yakni selat Gelasa dan selat Karimata mencapai ketinggian dua hingga 2,3 meter dengan kecepatan angin mencapai 38 kilometer per jam.
Sementara kondisi gelombang di selat Bangka dan Selatan Bangka, lanjut Rivai, mencapai ketinggian 1,3 meter disertai angin dengan kecepatan rata-rata 12-32 kilometer per jam. Sementara itu, berdasarkan pantauan satelit cuaca, seluruh daratan Babel diprakirakan masih berpotensi hujan.
"Tujuh kabupaten/kota di Babel diprediksi akan hujan namun masih dalam intensitas ringan," katanya.