REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Djan Faridz melakukan berbagai cara untuk bisa disahkan sebagai Ketua Umum DPP PPP. Terbaru, pengusaha Tanah Abang tersebut menemui Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan ditemani mantan Menteri Agama yang kini tersangka korupsi Suryadharma Ali.
"Saya juga bertemu dengan Pak Luhut Panjaitan,di rumahnya. Saya bersama pak SDA datang ke sana," kata Djan Faridz saat sambutan pembukaan Rakornas Bidang Organisasi di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, 60, Jakarta Pusat, Sabtu (28/3).
Djan melanjutkan, dalam pertemuan tersebut Luhut sempat menyampaikan kekecewaan atas penolakan Badrodin Haiti. "Saya mengatakan bahwa KMP hanya ngetes apa jokowi masih butuh kita atau tidak," katanya dalam rilis yang diterima ROL, Sabtu (28/3).
Bahkan, lanjut dia, Presiden Joko Widodo juga direncanakan bertemu KMP secara keseluruhan. Dalam Rakornas ini, Djan juga menjelaskan posisi hukum PPP pasca PTUN. Dia menegaskan, bahwa Romahurmuziy tidak sah memimpin PPP. "Atas dasar itu, kami akan laporkan Romi ke Bareskrim sekaligus membawa bukti-bukti salinan putusan PTUN," ujarnya.
Sementara itu, Ketua panitia Rakornas, Ibu Hajar Dewantara mengatakan, Rakornas ini untuk konsolidasi menghadapi pilkada. Menurut dia, pelaksanaan rakornas akan diperpanjang hingga besok. "Karena Senin, kita ke DPR dan Kemenkumham beramai-ramai," terangnya.