Sabtu 28 Mar 2015 08:21 WIB

Demokrat Kepulauan Riau Dukung SBY

  Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (tengah).
Foto: Antara
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD Demokrat Kepulauan Riau Afri Sujadi memastikan Susilo Bambang Yudhoyono akan mendapat dukungan dari DPD dan DPC sebagai ketua umum dalam Musyawarah Nasional (Munas) pada pertengahan Mei 2015.

"Kader DPD dan DPC seluruh wilayah, terutama di Sumatra dan Jawa, menginginkan sosok SBY lanjutkan pimpin Demokrat. SBY sosok pemersatu, kebutuhan sekaligus jawaban target politik 2019," ungkap Afri Sujadi dalam keteranganya di Jakarta, Jumat (28/3).

Menurut Afri, dukungan terhadap SBY untuk memimpin Demokrat merupakan amanat Rapat Pimpinan (Rapim) di Batam, yang digelar akhir Februari 2015. Harapan tersebut merupakan bentuk keinginan arus bawah seluruh elemen Partai Demokrat.

"Ini merupakan permintaan secara luas dan amanat Rapim yang dihadiri sekitar 140 pimpinan DPD dan DPC secara nasional," ujarnya.

Dengan demikian, menurut Afri, Musyawarah Nasional (Munas) Partai Demokrat yang direncanakan pada pertengahan Mei nanti bisa langsung menetapkan SBY sebagai ketua umum secara aklamasi. Hal tersebut, juga dinilai bukan sebagai penolakan calon ketua umum lainnya.

"Kami bukan tidak menghargai calon lain, tetapi kalau memang mayoritas kehendak DPD dan DPC, lebih baik dipilih aklamasi, karena kalau 50 persen lebih sudah mendukung, mengapa harus pemilihan, berhemat waktu," tegasnya.

Lebih lanjut, Afri Sujadi menuturkan, Partai Demokrat tidak ingin terpecah belah seperti kondisi beberapa partai lainnya. Dengan SBY, tegas Afri, optimisme para kader seluruh wilayah mampu menjaga soliditas. Demokrat juga tidak mau dimanfaatkan oleh berbagai pihak, sehingga terkoyak-koyak.

"Calon tunggal juga sebagai harapan tidak mau terpecah-pecah karena dimanfaatkan segelitir orang, kami tidak mau, dan kami tetap solid," tukasnya.

Afri juga optimistis pesta demokrasi 2019 Partai Demokrat mampu merebut simpati rakyat. Hal ini bisa dilihat rekam jejak kepemimpinan SBY selama dua periode, berjalan damai dan menuntaskan target-target pembangunan yang direncanakan.

"Masyarakat saya pikir bisa merasakan, zaman sebelum dan sesudah SBY, mana yang lebih baik," tuturnya.

Ketua DPD Demokrat Kepri periode 2011-2016 ini menambahkan, peraihan suara pada 2019 nanti bisa kembali lagi 20 persen, dari pencapaian sekarang yang menurun sekitar 10 persen. Penurunan ini juga karena isu yang menimpa kader Demokrat terkait korupsi.

"Justru Pak SBY itu tidak segan-segan menegakkan aturan terkait korupsi, kendatipun menimpa kadernya sendiri. Ini sekaligus bukti SBY konsisten dalam pemberantasan korupsi," tegasnya.

Munas Partai Demokrat yang sedianya digelar di Surabaya atau di Bali pada tanggal 11-12 Mei nanti akan dihadiri sekitar 500 lebih kader DPD dan DPC seluruh Indonesia. Sedangkan Rapim di Batam, yang memberikan dukungn SBY melanjutkan kembali kepemimpinan Demokrat dihadiri sekitar 140 kader DPC dan sembilan DPD wilayah Sumatra.

"Sedangkan DPD Demokrat Aceh langsung bertemu ke SBY di Jakarta," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement