Jumat 27 Mar 2015 21:29 WIB

Bertemu JK, Wantimpres Rahasiakan Isi Pertemuan

Rep: N Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Presiden Jusuf Kalla
Foto: Antara/HO/Humas UMY Hamim Thohari
Wakil Presiden Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sejumlah anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Jumat sore (27/3). Menurut Ketua Wantimpres Sri Adianingsih, dalam pertemuan ini Wantimpres menyampaikan berbagai pertimbangannya serta masukannya kepada Wapres terkait isu di berbagai bidang.

"Jadi kita silaturahmi menjaga hubungan yang baik dan kita kan memang perlu berdiskusi dan menyampaikan pendapat kita ke Wapres. Yang kedua, tentu saja kita juga menyampaikan berbagai pertimbangan dan masukan-masukan kepada wapres terkait dengan berbagai bidang," kata Sri di Istana Wapres, Jakarta.

Menurut dia, sejumlah pertimbangan dari Wantimpres pun telah disampaikannya agar pemerintah dapat segera mengambil tindakan terhadap berbagai isu yang tengah menghangat saat ini. Seperti isu politik, isu kelembagaan kenegaraan, pertahanan keamanan, serta ekonomi.

Sayangnya, ia tak mau membeberkan sejumlah pertimbangan yang disampaikannya, termasuk terkait Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2015 tentang Kantor Staf Presiden yang disampaikannya kepada Wapres. "Itukan tidak boleh keluar ya. Itu kan rahasia. Memang wantimpres, kita mendiskusikan kelembagaan berbagai macam baik antar lembaga negara ataupun juga di dalam kabinet," jelas dia.  

Lebih lanjut, kata dia, saat ini Wantimpres memang memberikan kontribusinya agar pemerintah dapat mencapai target yang telah direncanakan. Selain itu, Wantimpres juga meminta agar pemerintah menjaga stabilitas sistem keuangan untuk membangun perekonomian serta meningkatan pertumbuhan ekonomi. Sehingga dapat tercapai target pertumbuhan ekonomi sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yakni sebesar delapan persen pada 2019.

"Tentu saja ekonomi juga ada karena tentunya kita pahami bahwa permasalahan atau tantangan ekonomi yang menghadang Indonesia ini kalau tidak hati-hati bisa membuat berbagai target-target terutama dalam RPJMN yang cukup besar itu dikhawatirkan meleset," jelasnya. Untuk menjalankan pembangunan ekonomi, pemerintah juga perlu menjaga stabilitas sosial dan politik.

Menurut Sri, Indonesia memiliki potensi perekonomian yang dapat tumbuh dan berkembang. Sebab, Indonesia memiliki sumber daya alam serta pasar yang besar di Asia yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Indonesia sendiri saat ini tengah melakukan reformasi pembangunan ekonomi dimana pemerintah kini lebih fokus untuk mengurangi hambatan-hambatan dalam pembangunan ekonomi.

"Di antaranya, kita tahu bahwa daya saing internasional kita rendah, infrastruktur kita buruk, perizinan kita tidak baik," ucapnya.

Dalam pertemuan ini, sejumlah anggota Wantimpres yang turut hadir yakni, Sri Adiningsih, Abdul Malik Fadjar, Ahmad Hasyim Muzadi, Jan Darmadi, M. Yusuf Kartanegara, Sidarto Danusubroto, Subagyo Hadi Siswoyo, dan Suharso Monoarfa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement