REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi di ruang fraksi partai Golkar terlihat tak seperti biasanya. Beberapa hari terakhir, pengamanan dilakukan dengan melibatkan personel Kepolisian. Biasanya, hanya satuan Pengamanan Dalam (Pamdal) yang berjaga-jaga. Itupun cuma segelintir saja.
Namun berbeda, pada Jumat (27/3), setidaknya ada belasan personel kepolisian dari Sektor Jakarta Pusat, melakukan pengamanan. Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Hendro Pandowo mengatakan, penjagaan di fraksi lantai 12 Gedung Nusantara I, MPR/DPR RI untuk menutup celah k-eributan yang bakal terjadi antar anggota fraksi Golkar itu.
"Kita (kepolisian) sifatnya membantu," kata dia, saat ditemui di lokasi, Jumat (27/3). Hendro mengatakan, pengamanan d-ilakukan dengan menurunkan sebanyak dua satuan setingkat kompi atau setotal dua ratus personel. Belasan diantaranya dia siagakan di lantai 12. Selebihnya, personel anti huru hara dia siagakan di luar ruang fraksi.
Selain belasan personel kepolisian berdasi, pengamanan di ruang fraksi juga dilakukan oleh Pamdal. Pantauan di lantai 12 itu, setidaknya ada sepuluh petugas internal, baik personel laki-laki pun juga perempuan. Padahal, hari-hari biasanya, pada ruang fraksi itu, hanya ditunggui dua atau tiga petugas dalam.
Peningkatan pengamanan di ruang fraksi Golkar, sebetulnya terkait dengan rencana pengusiran Ketua Fraksi Golkar, Ade Komaruddin, dan Sekretaris Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo. Pengusiran dilakukan oleh Ketua Fraksi Golkar tandingan, Agus Gumiwang Kartasasmita dan Sekertaris. Fraksi Golkar tandingan, Fayakhun Andriadi.
Bagi Agus dan Fayakhun, kepemimpinan Ade dan Bambang di fraksi Golkar sudah tak lagi diakui. Sebab, DPP Golkar yang di-akui pemerintah via SK Kemenkumham, sudah mensahkan ke-pengurusan Golkar di bawah kepemimpinan Agung Laksono. S-ementara, Ade dan Bambang adalah kepengurusan fraksi ya-ng ditunjuk oleh DPP Golkar pimpinan Aburizal Bakrie.
Agus dan Fayakhun, saat Paripurna DPR pada Senin (23/3), sudah menyampaikan terbuka kepada pimpinan sidang, bahwa, sejak hari itu, susunan kepemimpinan fraksi Golkar bera-lih ke tangannya. Perubahan itu, diucapkannya sesuai dengan mandat DPP Golkar yang sudah disahkan oleh pemerintah.
Agus dan Fayakhun pun memberikan tenggat waktu, agar Ade dan Bambang angkat kaki dari jabatannya di fraksi, paling lambat pada Jumat (27/3), pukul 14:00 WIB. Peringatan itu pun disertai dengan ancaman akan melakukan pengambil alihan paksa ruang pimpinan dan sekertaris fraksi Golkar olehnya p-ada hari ini juga.
Akan tetapi, sampai dengan pukul 17:00 WIB, tak ada rencana pengambil alihan paksa ruang fraksi oleh anggota fraksi Golkar yang berafiliasi kepada Golkar Munas Ancol. Justeru sebaliknya, anggota fraksi Golkar yang masih setia dengan kepengurusan Golkar Munas Bali, tetap menguasai ruangan fraksi.