REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang warga negara Indonesia (WNI) diketahui telah tewas dalam perang bersama kelompok militan di Suriah.
Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menilai sudah menjadi resiko bagi seseorang apabila ikut bertempur dan kemudian gugur.
"Ya itu resiko saja siapa yang mau ikut di daerah perang, resikonya kena peluru," kata JK di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (27/3).
Lebih lanjut, JK menyatakan terdapat sekitar 300 WNI yang bergabung dalam perang di Suriah. Seperti diketahui, seorang WNI yang bernama Ridwan Abdul Hayyi dilaporkan telah tewas.
Ia tewas setelah tertembak pasukan Suriah di wilayah perbatasan Suriah dan Turki pada Kamis (26/3). Sementara itu, orang tua Ridwan Abdul Hayyi, Abu Jibril mengatakan, jenazah Ridwan tidak akan dibawa ke Indonesia. Jenazah anaknya tersebut akan dimakamkan di Suriah bersama WNI lainnya yang turut tewas.