REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus berkordinasi dengan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia terkait warga Tangerang yang meninggal dan mempunyai gejala hampir sama dengan pasien Flu Burung.
"Sekarang lagi ditangani sama kementrian langsung," jelas Arief, Kamis (26/3).
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tangerang, Iis Aisyah Rodiyah mengaku telah melakukan langkah pencegahan dengan melakukan operasi pasar serta mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini, jelas Iis, dilakukan untuk meminimalisasi jumlah korban.
Hal senada juga diungapkan Kepala Dinas Kesehatan, Roostiwie. Dia menambahkan bahwa Kemenkes dan Dinkes sedang melakukan penelitian terkait riwayat penyakit korban dan juga apakah ada kontak antara almarhum dengan unggas.
Sebelumnya, sejak tim Kemenkes yang terdiri dari Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PL), Badan Penilitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), bersama Dinas Kesehatan Kota Tangerang melakukan penyelidikan epidemiologi dan investigasi.
"Kita mengambil investigasi di tiga tempat. Di tempat tinggal, rumah sakit, dan lingkungan sekitarnya." Terang Direktur P2PL Kemenkes, Muhammad Subuh.
Muhammad Subuh menjelaskan N (40) warga Perum Puri Permata Taman Buah, Kelurahan Cipondoh meninggal beserta anaknya dengan gejala panas kemudian sesak napas. Gejala tersebut mirip dengan korban Flu Burung, namun hal tersebut masih menunggu pengumuman resmi dari Kemenkes RI.