REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Ketua DPD Kosgoro Maluku, Richard Rahakbauw menegaskan sebagai organisasi sayap, pihaknya tidak berpihak pada Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar versi musyawarah nasional (Munas) Bali maupun Ancol.
"Kami tetap setia dan loyal terhadap partai, tetapi soal figur kepemimpinan itu masalah internal DPP yang saat ini masih berproses hukum di Jakarta," kata Richard di Ambon, Kamis (26/3).
Siapa pun figur dari DPP yang akan datang ke Maluku untuk melakukan sosialisasi patut dilayani oleh seluruh kader, jadi bukannya melihat pada munas versi Bali maupun Ancol.
Penjelasan Richard terkait adanya pernyataan tiga kader Golkar versi Agung Laksono diantaranya Hamzah Sangaji, Paulus Mantulameten, dan Dharma Oratmangun yang akan melengserkan anggota DPRD Provinsi Maluku versi ARB.
Menurut Richard, dirinya sangat menghormati senioritas tiga kader Golkar tersebut, namun sayangnya pernyataan tersebut sangat tendensius dan adanya ambisi besar.
"Sangat memalukan karena Dharma Oratmangun itu menghadiri munas Bali tapi sebelah kakinya ada di munas versi Ancol dan tiba-tiba masuk jajaran pengurus DPD dimana karatekernya adalah Paulus Mantulameten," tegas Richard yang juga wakil ketua DPRD Maluku ini.
Bagaimana mungkin seorang figur seperti Dharma yang saat ini menjadi anggota DPRD Maluku dan dipersiapkan menjadi bakal calon bupati Maluku Tenggara Barat, tetapi tidak punya prinsip lalu bagaimana mau memimpin serta membangun .
"Jabatan ini punya Tuhan dan Pauku Mantulameten tidak punya kapasitas untuk mencopot saya," tegas Richard.
Dia juga menyatakan tidak berpihak kepada siapa pun, tetapi selaku pimpinan Kosgoro tetap berpihak pada partai, sehingga dirinya selama ini berupaya membangun komunikasi untu tetap memajukan serta membesarkan partai.