Rabu 25 Mar 2015 05:26 WIB

Masalah Air di Indonesia Sangat Pelik

Air Minum (ilustrasi)
Foto: Antara
Air Minum (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Prof Arief Rachman mengingatkan pemerintah untuk mengendalikan dan mengawasi pemakaian air bersih.

"Indonesia termasuk terutama di kota-kota besar itu mempunyai masalah yang sangat besar. Masalah yang paling penting di kota-kota besar adalah pengendalian dan pengawasan terhadap pemakaian air bersih," katanya usai lokakarya dalam memperingati Hari Air Sedunia 2015 bertema "Water and Sustainable Development" di Kantor Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta, Selasa Malam.

Ia mengatakan, banyak masyarakat di daerah perkotaan masih mengalami sanitasi buruk yang disebabkan kurangnya ketersediaan air bersih. "Di kota-kota besar banyak sekali keluarga yang tidak mempunyai sistem sanitasi yang baik," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, sumber air yang segar, bersih dan sehat juga makin lama makin surut. Ini dikarenakan ketidakmampuan menjaga air yang ada di pegunungan untuk turun ke daerah yang lebih rendah secara teratur, alami dan ilmiah.

"Kita melihat sendiri di daerah-daerah tertentu seperti Bandung, Jakarta dan daerah lainnya, banjir hampir tidak bisa dikendalikan, ini karena masalah tidak ada pengendalian dan pengawasan tentang air itu," tuturnya.

Untuk itu, lanjutnya, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Kantor Unesco di Jakarta mengangkat pentingnya menjaga air secara ilmiah melalui lokakarya itu.

"Sebetulnya peringatan tentang air itu harus setiap detik, hari ini saja kita berpikir kita memerlukan air bersih itu berapa banyak dan bagaimana kita menjaganya. Ini semua saya pikir lebih penting daripada memiliki mobil dan gedung-gedung tinggi," ujarnya.

Dalam lokakarya itu, UNESCO yang diwakili Prof Shahbaz Khan menyampaikan suatu laporan dunia yang telah dikerjakan UNESCO bersama dengan badan-badan terkait tentang keadaan air di dunia. Pokok bahasan yang diangkat melalui laporan itu antara lain demografi keadaan dunia seperti daerah-daerah mana saja yang airnya masih terpelihara dengan baik dan tantangan dalam pembangunan air secara berkelanjutan.

"Saya memimpikan suatu negara Indonesia yang betul-betul nanti menonjol yang didatangi orang-orang dari mana saja karena kita mempunyai manajemen tentang air itu dengan sebaik-baiknya," kata Arief.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement