Selasa 24 Mar 2015 05:21 WIB

Pupuk Diduga Palsu Resahkan Petani di Sumbawa

Pupuk Palsu (Ilustrasi)
Foto: blogspot
Pupuk Palsu (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA BARAT -- Kepala Badan Ketahanan Pangan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan Peternakan dan Kehutanan (BKP5K) Sumbawa Barat, Mansyur Sofyan, mengatakan telah beredar pupuk yang diduga palsu. Pupuk NPK merek Phonska yang beredar di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, meresahkan para petani.

"Kami dapat informasi sebanyak 200 ton pupuk yang mirip dengan NPK Phonska itu beredar di Seteluk, ada juga di Desa Kertasari, sebanyak tujuh ton, kami juga sudah turun mengecek ke lapangan," katanya di Taliwang, Sumbawa Barat, Senin (23/4).

Ia mengaku sudah mengirim sampel pupuk NPK merek Phonska ke laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB, untuk mengetahui kandungan unsur hara sebenarnya. Dari kandungan unsur hara yang tertera di karung pupuk NPK Phonska diduga palsu, tertulis kandungan nitrogen menggunakan kode kurang lebih 15 persen, fosfat kurang lebih 15 persen, kalium kurang lebih 15 persen, dan sulfur kurang lebih 15 persen. Di kemasan karung tidak ada tertera kode Standar Nasional Indonesia (SNI).

Pupuk diduga palsu itu diproduksi oleh CV DSR Jawa Timur, sesuai dengan yang tertera dalam kemasan karungnya. Sementara di kemasan karung pupuk NPK Phonska asli yang diproduksi PT Petrokimia Gresik, jelas tertera kode SNI dan tidak tertulis kode kurang lebih dalam setiap persentase kandungan unsur hara.

"Makanya kami sedang menunggu hasil uji laboratorium BPTP NTB, apakah sama kandungan unsur hara antara NPK Phonska yang diduga palsu dengan NPK Phonska yang asli. Mungkin dua hari lagi kami terima hasilnya," ujar Mansyur.

Kepala Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Pertanian (Dishutbuntan) Sumbawa Barat Sumbawanto, mengatakan ciri-ciri pengedar pupuk NPK Phoska diduga palsu. Yakni mengedarkan menggunakan truk yang berisi bibit manggis, rambutan dan mangga.

Pengedar menawarkan bibit tanaman tersebut sambil menawarkan pupuk yang dibawanya ke setiap petani yang didatangi, dengan harga yang relatif lebih murah dibanding NPK Phonska buatan PT Petrokimia Gresik. "Kami sudah koordinasikan dengan Komandan Rayon Militer Taliwang dan Kepolisian Resort Sumbawa Barat. Kami sudah tahu orang yang nyata-nyata mengedarkan pupuk diduga palsu itu, tapi kami masih menunggu dulu hasil uji laboratorium BPTP NTB," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement