REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak faktor penyebab maraknya warga negara Indonesia (WNI) bergabung dengan ISIS. Dorongan organisasi masyarakat (ormas) Islam juga disinyalir menjadi salah satu pemicu tertariknya masyarakat mendukung gerakan radikalisme ini.
"Faktor dorongan dari ormas Islam yang menyatakan seruannya mendukung kelompok Al-Qaeda dan ISIS juga menjadi faktor pendorong," kata pengamat politik Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Smith Alhadar saat dihubungi Republika, Senin (23/3).
Smith mengungkapkan dugaan adanya dukungan dari kelompok Islam di Tanah Air terhadap ISIS dan Al-Qaeda. Namun, ia enggan menyebutkan nama kelompok yang memberikan seruan tersebut.
Ia mengatakan ormas itu melalui website resminya secara terang-terangan menyerukan untuk mengikuti nasihat pemimpin Al-Qaeda Syeikh Aiman Az-Zawahiri. Selain itu ormas Islam itu juga mendukung pasukan jihad Al-Qaeda baik pasukan Muhammad Al-Jaulani di Suriah maupun pasukan ISIS.
Tak hanya itu, kata Smith, ormas itu mendukung bersatunya segenap Mujahidin Islam di seluruh dunia untuk melanjutkan jihad di Suriah, Irak, Palestina, dan negeri-negeri Islam lainnya yang tertindas'. Padahal ormas ini menyatakan diri menganut ahlu sunnah wal jamaah (Sunni), yang secara ideologinya pun berbeda.
Hal ini,kata dia, yang dikhawatirkannya menjadi faktor pendorong masyarakat untuk ikut memerangi kafir dengan jalan ISIS.
Terlebih ormas tersebut adalah ormas yang populer di kalangan masyarakat dan pengikutnya pun banyak. Hal itu bisa menjadi potensi besar mengalirnya WNI mendukung gerakan ISIS.