REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka Milad ke 70 Tahun, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengadakan Hari Bermuhammadiyah ke-12 dengan tema “Menggerakan Peradaban, Mencerahkan Bangsa: Sinergi, Kolaborasi, Kontribusi.”
Kegiatan ini menjadi wadah refleksi nilai-nilai kemuhammadiyahan dan keislaman perpektif global. Acara yang berlangsung secara khidmat ini diselenggarakan di Auditorium K.H. Ahmad Azhar Basyir, MA Gedung Cendekia UMJ, Rabu (12/11/2025).
Ketua Panitia Hari Bermuhammadiyah ke-12, Drs Fakrurazi, MA, mengatakan, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan semangat bermuhammadiyah di kalangan civitas academica UMJ.
Selain itu, acara ini menjadi upaya untuk meneguhkan peran UMJ sebagai kampus berkemajuan dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“Hari Bermuhammadiyah diharapkan dapat meningkatkan antusiasme seluruh warga kampus dalam mengamalkan nilai-nilai dan semangat Muhammadiyah,” ujarnya.
Rektor UMJ Prof Dr Ma’mun Murod, M.Si, menyampaikan, Hari Bermuhammadiyah ke-12 telah diselenggarakan secara rutin sejak 2022. Ia mengatakan HBM kali ini terasa istimewa karena bertepatan dengan momentum usia UMJ yang telah menginjak 70 tahun.
“Pelaksanaan HBM kali ini berbeda dari sebelumnya. Ini terlihat dari kehadiran para pembicara yang mewakili berbagai organisasi Islam besar di Indonesia. Dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, lalu dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah, Pimpinan Pusat Persis, serta Syekh Mustofa Ceric dari President of The World Bosniak Congress yang hadir atas undangan Prof Din Syamsuddin,” ungkap Ma’mun.
Lebih lanjut, ia menambahkan, keempat organisasi yang diundang merupakan representasi dari ormas-ormas Islam di Indonesia.
“Menariknya, Muhammadiyah dan Persis sama-sama menggunakan istilah ‘Pimpinan Pusat’, sementara NU dan Al Washliyah menggunakan istilah ‘Pengurus Besar’. Ini menunjukkan keberagaman istilah, tapi satu tujuan, memajukan umat,” ujarnya.
Ma’mun juga mengajak seluruh peserta untuk menyimak materi para penceramah dengan saksama, serta menegaskan bahwa puncak peringatan Milad UMJ akan dilaksanakan pada 29 November mendatang.
“Milad UMJ sendiri bersamaan dengan Milad Muhammadiyah yang jatuh pada 18 November. Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan partisipasi seluruh pihak dalam kegiatan ini,” pungkasnya.
HBM kali ini menghadirkan Kuliah Umum dari President of The World Bosniak Congress, Shaikh Prof Dr Mustofa Ceric yang membahas tentang 'Pendekatan Baru terhadap Konsep Wasathiyah: Dari Moderasi menuju Mediasi untuk Perdamaian Dunia'.
Kemudian dilanjutkan dengan empat penceramah inspiratif dari berbagai latar belakang organisasi dan lembaga. Mereka memberikan pandangan yang memperkaya pemahaman civitas academica tentang pentingnya sinergi, kolaborasi, dan kontribusi dalam menggerakkan peradaban bangsa secara global.
Keempat penceramah tersebut yakni Ketua Bidang Garapan Pustaka dan Kearsipan PP Persatuan Islam (PERSIS), Hadi Nur Ramadhan, S.Sos., M.Pd. Ketua PB Nahdlatul Ulama, KH. Ulil Abshar Abdalla, M.A., Sekretaris Jenderal PB Al Jam’iyatul Washliyah, Dr. Ir. H. Amran Arifin, MM., MBA., serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia sekaligus Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed.
Kegiatan ini dimeriahkan penampilan mahasiswa UMJ yaitu Orkes Gambus Syifa Nada. Kegiatan ini diikuti kurang lebih seribu hadirin serta turut hadir staf ahli menteri Bidang Talenta Mariman Darto, jajaran wakil rektor UMJ, dekan, dosen, dan mahasiswa di lingkungan UMJ.
Ikuti Whatsapp Channel Republika