Senin 23 Mar 2015 12:36 WIB

Petani Bali Sayangkan HPP Gabah Masih Rendah

Gabah
Foto: Antara/Asep Fagthulrahman
Gabah

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Petani Bali menyayangkan usaha pemerintah menaikkan harga pembelian gabah dan beras masih jauh di bawah harga di pasaran selama ini.

"Kami menyayangkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras 2015 terlalu rendah dari yang sudah berlaku di Bali selama ini," kata Made Suwamba, petani asal Gianyar dan dibenarkan rekannya Wahyu juga seorang petani, Senin (23/3).

Ia menyebutkan, harga gabah hasil produksi petani Bali selama ini sudah laku terjual seharga Rp 4.000-Rp 4.200 per kg gabah kering panen yang dibeli oleh para pedagang pengepul untuk dijual kembali ke perusahaan penyosohan. Sedangkan harga yang diumumkan pemerintah dalam Inpres yang ditandatangani Presiden Jokowi pada 17 Maret 2015 itu disebutkan untuk harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) dalam negeri dengan kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa maksimum sepuluh persen adalah Rp 3.700 per kilogram (kg) di petani, atau Rp 3.750 per kg di penggilingan.

Sementara itu, harga pembelian Gabah Kering Giling (GKG) dengan kualitas kadar air minum 14 persen dan kotoran maksimum tiga persen adalah Rp 4.600/kg di penggilingan atau Rp 4.650/kg di gudang Bulog. "Harga pemerintah ini jauh lebih rendah dari harga di pasaran," kata Wahyu saat membajak sawahnya di pinggiran jalan itu.

Sejumlah petani di Bali menilai harga pemerintah selalu ditetapkan lebih rendah dari pasaran sehingga Bulog setempat tidak mampu menampung gabah maupun beras produksi petani berkat harga sudah di atas patokan pemerintah.

Adanya kenaikan ketentuan pemerintah terhadap harga gabah dan beras, petani Bali tetap berharap hasil panenannya juga menerima imbas dan pengepul mau mengangkat harga menjadi Rp 4.500-Rp 5.000 per kg gabah kering panen, begitu pula dengan harga beras.

Harga salah satu keperluan masyarakat di Bali sesuai mekanisma pasar dan perdagangan antarpulau sangat lancar, sehingga harga gabah dan beras di pasaran melebihi patokan pemerintah dan Bulog setempat cenderung tidak mampu membelinya.

Petani Bali sekitar awal April mulai panen, karena tanaman padi sekarang sudah mulai menguning dan kondisi itu bisa disaksikan di persawahan milik subak di Mengwi Badung, dan kawasan wisata Sukawati, Kabupaten Gianyar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement