REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Nur Akhlis (30), warga Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ditemukan tewas di sungai karena diduga dianiaya teman dekat yang merampas motor korban, Ahad.
Menurut salah seorang saksi, Karimin, di Kudus, temuan mayat Nur, warga Desa Megawon itu berawal ketika dirinya hendak memanen tanaman jagung di Dukuh Kaliwuluh yang berjarak 200-an meter dari lokasi penganiayaan. Sekitar pukul 09.00 WIB, dia mengaku mendengar orang berteriak minta tolong dan kemudian mencari sumber suara tersebut.
"Saya juga meminta bantuan warga setempat untuk bersama-sama mengecek suara tersebut," ujarnya.
Akhirnya, lanjut dia, ditemukan seorang pemuda tergeletak di aliran Sungai Salam dalam kondisi terlentang dan kepala penuh luka serta berdarah.
Bersama warga, kata dia, korban diangkat ke daratan, kemudian dilaporkan ke Polsek Jekulo karena saat itu korban terlihat masih bernafas.
Selang beberapa menit, lanjut dia, korban yang mengalami luka pada pelipis kiri dan kepala bagian belakang akhirnya meninggal dunia. Berdasarkan keterangan beberapa warga, sepeda motor Honda Scoopy milik korban diduga juga dilarikan pelaku.
Sementara itu, Kapolres Kudus AKBP Bambang Murdoko melalui Kapolsek Jekulo AKP Mardi Susanto mengungkapkan, kasus yang menimpa warga Desa Megawon itu diduga merupakan kasus penganiayaan hingga mengakibatkan korbannya meninggal dunia.
"Kami masih menyelidiki pelaku penganiayaan yang juga membawa lari sepeda motor korban yang belum ada pelat nomornya itu," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh petugas, kata dia, pelaku dengan korban diduga saling kenal karena keberadaan korban hingga lokasi kejadian bersama pelaku.
"Informasinya, pelaku diboncengkan korban karena sebelumnya juga ada warga yang melihat," ujarnya.
Di lokasi kejadian, kata dia, ditemukan sebuah batu yang diduga digunakan untuk melukai korbannya mengingat batu tersebut terlihat berlumuran darah.
Jasad korban, kata dia, langsung dibawa ke Rumah Sakit Daerah Loekmono Hadi Kudus.