REPUBLIKA.CO.ID, -- -- JAKARTA -- Aksi 'bengis' di Jakarta semakin mencuat, kali ini tindak kekerasan dengan pencurian (curas) kembali terjadi di ruas Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (21/3) pukul. 18.30 WIB. Dari tubuh korban tersarang sebutir proyektil di bagian pinggang kiri serta luka bacok di lengan kiri.
Sampai saat ini pihak Kepolisian setempat masih mencari keempat pelaku perampokan tersebut.Korban bernama Mamat Syurochmat (55) tinggal di Jalan Belly Kampung Asem 7, RT 011/09 Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Pada saat kejadian Rachmat yang mengendarai Yamaha RX King tengah melaju di Jl Raya Bogor petang tadi menuju rumah.
Namun, tiba-tiba di depan toko Swalayan Naga dirinya didekati empat orang yang mengendarai dua motor. Korban asal Kuningan, Jawa Barat ini lantas dipepet namun sempat melakukan perlawanan dengan tangan kosong.
Walhasil, salah satu dari pelaku kemudian menembak Rahmat sehingga korban jatuh tersungkur di pinggir jalan raya. Ketika di tengah perjalanan ke Rumah Sakit Pasar Rebo, Rahmat menghembuskan nafas terakhir.
Sang pelaku pun berhasil membawa tas korban yang di dalamnya terdapat uang ratusan juta rupiah."Pelaku diketahui berjumlah empat orang dengan menggunakan dua motor, mereka melakukan tindak kekerasan dengan menembak dan membacok korban, pelaku pun berhasil membawa lari tas korban," ujar Kanit Reskrim Polsek Ciracas AKP Jubriono kepada Republika.
Sementara itu, Direktur Kriminal Umum (Drikrum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto, menambahkan jika proyektil tersebut akan diuji lab Rumah Sakit Sukanto Polri, Kramat Jati terlebih dahulu untuk memastikan apakah jenis senapan tersebut merupakan senjata rakitan atau ilegal.
Lebih lanjut, jenazah korban di bawa ke rumah duka di Cijantung, Jaktim pada, Pukul 00.12 WIB, ambulan yang membawa jenazah Rahmat meluncur keluar dari RS Polri, Kramat Jati, Ahad (22/7). Tak pelak rombongan keluarga juga ikut menggunakan mobil jenis APV. Jenazah dibawa menggunakan keranda yang ditutupi kain berwarna hijau.
Isak tangis pun diwarnai ketika jenazah Rahmat tiba di rumah duka. Terlihat sejumlah kerabat terdekat dan juga para tetangga korban kerap berdatangan. Terlebih para jerit tangis keluarga korban membuat suasana rumah menjadi histeris.
Suami dari anak perempuan korban (menantu) yang juga anggota TNI merasa terkejut atas kejadian yag menimpa mertua tersebut."Jujur saya sangat terkejut dengan kejadian ini, saat itu saya sedang dalam perjalanan, tiba-tiba orang rumah telpon dan bicara jika bapak tewas di tembak perampok, saya langsung mengarah ke RS Polri," tutur menantu korban, Dwi Guntoro.
Almarhum meninggalkan 1 orang istri bernama Nining berusia 35 tahun dan 3 orang anak yaitu Any Setiani (26), Dony Rachmat Setiady (25), dan Nia Rachmawati (14).Rencananya, almarhum akan dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, pada Ahad (22/3) pukul 08.00 WIB.