Sabtu 21 Mar 2015 20:08 WIB

Umat Hindu Bogor Rayakan Nyepi di Pura

Anggota Pecalang atau satuan pengamanan adat Bali memantau situasi jalan pantai saat pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Pantai Kuta, Bali, Senin (31/3).
Foto: Antara/Wira Suryantala
Anggota Pecalang atau satuan pengamanan adat Bali memantau situasi jalan pantai saat pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Pantai Kuta, Bali, Senin (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --Umat Hindu di Kota Bogor, Jawa Barat, memilih melaksanakan Catur Brata Penyepian dengan berdoa di dalam Pura Bumi Natasakti, Sabtu (21/3) tepat di Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1937. Pada perayaan Nyepi seluruh umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian dimana ada empat pantangan yang tidak boleh dilakukan selama satu hari penuh dimulai sejak Jumat tengah malam hingga Ahad (22/3) pagi.

Empat Brata atau pantangan tersebut yakni Brata Amati Geni dimana umat tidak boleh menyalakan api, Brata Amati Lelanguan tidak boleh melaksanakan kegiatan yang berfoya-foya atau bersenang-senang secara berlebihan. Brata Amati Lelungan tidak boleh berpergian, harus tetap diam di rumah, dan Brata Amati Karya tidak boleh melakukan pekerjaan.

"Empat pantangan dalam Catur Brata Penyepian merupakan simbol, seperti tidak boleh menyalakan api, maksudnya adalah api merupakan sifat-sifat kroda manusia, seperti amarah," kata Ketut Sutama Kori Agung, Pinandita Pura Bumi Natasakti yang terdapat di Markas Komando Brimob resimen II Satuan Pelopor Kedung Halang, Kota Bogor.

Menurut Pinandita Ketut, selama Hari Raya Nyepi, seluruh umat Hindu berpuasa selama satu hari penuh, tidak boleh melakukan kegiatan apapun, hanya berdiam diri dan membaca kitab. Momen tersebut digunakan untuk merenung dan menginstrospeksi diri, mengingat kesalahan-kesalahan di masa lalu agar di masa yang akan datang diperbaiki lebih baik lagi.

"Selain berpuasa dan membaca kitap selama Nyepi bisa dilakukan di rumah, tetapi kebanyakan umat Hindu membaca kitap di Pura," katanya.

Dia mengatakan, ada sekitar 125 kepala keluarga umat Hindu yang tinggal di Markas Komando Brimob resimen II Satuan Pelopor Kedung Halang Bogor. Pinandita Ketut menyampaikan pesan peringatan Hari Raya Nyepi tahun ini, umat Hindu diminta dapat melakukan instropeksi diri agar tahun depan lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Kita dekatkan diri pada Tuhan dengan demikian akan ada rasa toleransi dengan umat beragama, bersama-sama menjaga kelestarian lama, sehingga timbul keseimbangan lahir dan batin," katanya.

Perayaan Hari Raya Nyepi di Kota Bogor berlangsung khitmat, meski akhir pekan suasana tenang dan sedikit sepi terlihat berbeda dari akhir pekan seperti biasanya. Walau terjadi kemacetan di sejumlah titik tetapi tidak terlalu panjang, seperti di jalan Kapten Muslihat depan Stasiun Bogor, Jalan Pajajaran depan Tugu Kujang dan Warung Jambu, serta Sholis Iskandar. Hingga sekitar pukul 15.00 WIB Kota Bogor diguyur hujan merata di hampir seluruh wilayah, dengan intensitas lebat hingga sedang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement