Sabtu 21 Mar 2015 12:10 WIB

Kendala Produk Daerah Tertinggal Tembus Pasar Ekspor

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi  Marwan Jafar mengatakan, banyak produk dari daerah tertinggal yang bisa dipasarkan ke mancanegara. Antara lain rumput laut, kerajinan seperti aksesoris, bordir, batik, ukiran, kaligrafi, kulit dan makanan ringan.

Namun, ujar dia, produk daerah tertinggal masih terkendala lemahnya akses terhadap pasar ekspor. "Rata-rata eksportir belum mendapat informasi keunggulan produk kreatif daerah tertinggal, sehingga jarang yang melirik untuk dijadikan komoditas ekspor," ujarnya, Sabtu, (21/3).

Untuk itu, kata Marwan, ia  akan mengajak kalangan eksportir dan pengusaha nasional lebih mengenal produk kreatif daerah tertinggal. Jika dipandang marketable, mereka  tertarik berinvestasi untuk mengembangkan produk kreatif daerah tertinggal sebagai komoditas ekspor.

"Pemerintah daerah juga harus aktif mempromosikan produk-produk kreatif daerahnya. Terutama melalui pameran produk-produk daerah di ibukota provinsi maupun di Jakarta," kata dia.

Jika kalangan dunia usaha bisa bekerjasama mengembangkan produk-produk daerah tertinggal menjadi komoditas ekspor, ia optimis daerah tertinggal akan lebih maju ekonominya dan lebih cepat mengejar ketertinggalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement