Jumat 20 Mar 2015 16:26 WIB

Pemakaian Listrik Berkurang 50 Persen Saat Nyepi

Suasana Nyepi di Bali
Foto: antara
Suasana Nyepi di Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Perseroan Terbatas PLN Distribusi Bali memprediksi penggunaan energi listrik pada saat perayaan Nyepi akan berkurang sampai 50 persen. Menurutnya, tren penurunan ini telah terjadi tiap tahun-tahun perayaan Nyepi di Bali.

"Pemakaian listrik di Bali saat ini 850 megawatt, sehingga pemakaian pada Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1937 diperkirakan 425 megawatt," kata Kepala Humas PT PLN (Persero) Distribusi Bali, Wayan Redika, Jumat (20/3).

Meskipun pemakaian listrik di Bali berkurang separuhnya, lanjut Wayan Redika, pembangkit listrik tetap beroperasi dengan baik.

"Nanti kita lihat apakah perlu ada pemadaman atau tidak. Jika pemakaiannya kecil, tentu sejumlah pembangkit akan diistirahatkan," ujar Wayan Redika.

Ia mengungkapkan, pemakaian listrik saat Hari Suci Nyepi tahun lalu tercatat 390 megawatt dari beban puncak pada saat itu 781 megawatt. Umat Hindu melaksanakan tapa beratha penyepian pada hari Sabtu (21/3) yang meliputi tidak bekerja atau melakukan kegiatan (amati karya), tidak menyalakan lampu atau api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan), serta tidak mengadakan rekreasi, bersenang-senang, atau hura-hura (amati lelanguan).

Redika menjelaskan, pihaknya hingga kini memiliki sebanyak 1.090.000 konsumen yang terdiri atas 70 persen perusahaan, termasuk kalangan hotel, Bandara Internasional Ngurah Rai, dan 30 persen perorangan.

"Konsumen perorangan itulah yang tidak menggunakan energi listrik selama sehari penuh, sementara konsumen perusahaan, khususnya hotel dan Bandara Internasional Ngurah Rai, tetap memerlukannya untuk operasional dan pelayanan," ujar Redika.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement