Jumat 20 Mar 2015 08:59 WIB
Indonesia Bebas Visa

Jokowi Bebaskan Visa Asing, Ini Harapan Menpar

Red: M Akbar
Menteri Pariwisata Arief Yahya. (Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Pariwisata Arief Yahya. (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut positif kebijakan Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara bebas visa untuk turis asing dari 30 negara. Menteri yakin kebijakan itu akan meningkatkan 15 persen jumlah wisatawan asing yang melancong ke Indonesia.

''Jika growth 15 persen, dari jumlah wisatawan asing bebas visa 5 juta saja, berarti akan menambah 750.000 wisman. Spenditure per kunjungan per kepala, indeksnya membelanjakan 1.200 dolar AS per turis maka akan ketemu 900.000 dolar AS yang berasal dari penambahan bebas visa saja. Ini sudah mendekati 1 miliar dolar AS,'' katanya di Jakarta, Kamis (19/3). 

Hadirnya kebijakan bebas visa asing tersebut, menurut Arief, menjadi sokongan yang sangat kongkret dalam sektor pariwisata. Sejauh ini, pihaknya telah berkoordinasi lintas sektoral untuk bebas visa kepada empat negara. Keempatnya adalah Cina, Korea Selatan, Jepang dan Rusia.

''Dengan paket bebas visa menjadi 30 negara maka pintu pariwisata semakin terbuka,'' kata peraih Individual Achiever Man's Obsession 2015 ini.

Dengan adanya tambahan 30 negara ini, Arief sangat yakin bakal terjad lompatan untuk meraih target jumlah wisatawan asing ke negeri ini. Ia mengungkapkan sepanjang 2013 tercatat sudah ada 8,8 juta wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Setahun berikutnya jumlahnya meningkat menjadi 9,4 juta atau naik 7,2 persen.

Untuk tahun ini, Arief menargetkan bisa mendatangkan 12 juta wisatawan asing. Lalu pada 2019 diharapkannya jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia bisa mencapai 20 juta. ''Target kita bagaimana terjadi peningkatan dengan rata-rata 16 persen. Ini target yang sangat optimistis,'' kata mantan CEO PT Telkom Indonesia ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement