Kamis 19 Mar 2015 21:33 WIB

Banjir Rendam 2.000 Hektare Sawah di Indramayu

Rep: lilis/ Red: Damanhuri Zuhri
Sawah terendam banjir
Foto: Imam Budi Utomo/Republika
Sawah terendam banjir

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Banjir akibat luapan sungai Cimanuk telah merendam sekitar 2.000 hektare areal tanaman padi di Kabupaten Indramayu. Meski tak sampai menimbulkan puso (gagal panen), namun bencana itu menyebabkan sedikit penurunan produksi.

Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, menyebutkan, areal tanaman padi seluas 2.000 hektare yang terendam banjir itu tersebar di tiga kecamatan.

Yakni Kecamatan Jatibarang, Bangodua dan Widasari. ''Alhamdulillah, tanaman padi terrendam hanya satu hari. Jadi tanaman padi bisa diselamatkan,'' terang Sutatang, kepada Republika, Kamis (19/3).

Sutatang menjelaskan, umur tanaman padi yang sempat terendam banjir itu rata-rata 80 hari. Dia menilai, rendaman itu akan menyebabkan penurunan produksi dari tanaman yang akan menjelang panen itu.

''Tapi penurunannya hanya sedikit, paling sekitar sepuluh persen,'' terang Sutatang. Dalam kondisi normal, produksi padi rata-rata sekitar 7,5 ton per hektare.

Seorang petani di Kecamatan Widasari, Darman, mengatakan, terpaksa harus menggunakan mesin pompa untuk mengeluarkan air banjir dari dalam areal sawahnya. Dengan cara itu, dia bisa menyelamatkan tanaman padinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement