REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Harian Koalisi Merah Putih (KMP), Fahri Hamzah menyebut Partai Demokrat ingin serius untuk berada di KMP. Selama ini, partai pimpinan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) ini memposisikan diri sebagai partai penyeimbang antara KMP dan KIH (Koalisi Indonesia Hebat).

Wakil ketua umum Demokrat, Max Sopacua menegaskan partai Demokrat hingga saat ini masih berada di posisi yang sama. Yaitu sebagai partai penyeimbang. "Hingga saat ini kan demokrat masih di tengah sebagai penyeimbang," kata dia, Kamis (19/3).

Dengan posisi ini, imbuh dia, Demokrat terbuka dengan pihak mana saja yang ingin menjalin komunikasi. Termasuk dengan terbuka untuk menerima kunjungan Golkar kubu Agung Laksono. Menurut Max, ketua umum Demokrat, SBY, akan terbuka kalau Agung Laksono ingin bersilaturahim dengan Demokrat. Namun, bukan berarti Demokrat mengakui Agung Laksono sebagai ketua umum Golkar yang sah.

Menurutnya, soal pengajuan siapa ketua Golkar yang sah menurut Demokrat hanya akan terjawab ketika sudah ada putusan hukum yang final dan mengikat. Sebab, hingga saat ini persoalan dualisme di internal partai berlambang pohon beringin itu belum ada putusan finalnya. Jadi, Demokrat tidak akan membuat pengakuan yang tidak ada landasan hukumnya.

"Kalau nanti landasan hukumnya sudah ada, saya kira tidak ada masalah," imbuh Max.

Ikuti Whatsapp Channel Republika