Rabu 18 Mar 2015 19:57 WIB

Mensos: tidak Ada Profesi yang Imun Narkoba

Petugas menata barang bukti berupa pil ekstasi dan sabu saat gelar kasus penyeludupan narkoba di Polres Tanjung Perak, Surabaya, Jatim, Selasa (10/3).   (Antara/Zabur Karuru/)
Petugas menata barang bukti berupa pil ekstasi dan sabu saat gelar kasus penyeludupan narkoba di Polres Tanjung Perak, Surabaya, Jatim, Selasa (10/3). (Antara/Zabur Karuru/)

REPUBLIKA.CO.ID, SIBOLANGIT -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan tidak ada satupun profesi yang imun atau bisa terlepas dari pengaruh narkoba.

"Narkoba menyasar semua profesi baik itu hakim, polisi, dokter, tentara maupun pengacara. Jadi tidak ada yang imun," kata Mensos disela-sela peninjauan Gerakan Anti Narkoba Sibolangit Center Provinsi Sumatera Utara, Rabu (18/3).

Karena itu, menurut dia, memang sudah seharusnya hukuman mati bagi pengedar narkoba diberikan sebagai bentuk pengawalan bangsa.

"Sudah seharusnya presiden tidak memberikan grasi, berarti presiden melakukan pengawalan bangsa. Bangsa juga harus dikawal oleh warganya yang sehat," katanya.

Di Sibolangit Center, Mensos meninjau fasilitas rehabilitasi seperti tempat pembuatan jamu untuk detoks racun-racun narkoba dari tubuh, ruang klinik kesehatan, psikologi dan lainnya.

Sibolangit Center yang dibangun sejak 2001 sudah merehabilitasi sekitar 1.000 orang dengan menggunakan metode yang cukup lengkap seperti therapetic community, metode religi, medis dan tradisional dengan jamu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement