Rabu 18 Mar 2015 14:07 WIB

Harga Bawang Merah Meningkat Tajam di Bantul

Rep: Hery Purwata/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bawang Merah
Foto: ANTARA
Bawang Merah

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Harga bawang merah di  Kabupaten Bantul, DIY mengalami kenaikan tajam. Kenaikan berkisar antara Rp 5 ribu - 10 ribu per kilogramnya.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Pemkab Bantul DIY, Sulistiyana kepada wartawan di Bantul, Rabu (18/3). Kenaikan Rp 10 ribu per kilogram terjadi pada bawang merah kualitas baik.

Menurut Sulistiyana, kenaikan harga bawang merah ini disebabkan sentra penghasil bawang merah baik di Bantul dan Kulonprogo saat ini baru musim tanam. "Otomatis ketika baru masa tanam maka pasokan bawang merah turun. Bahkan untuk bibit bawang merah harganya juga melonjak," kata Sulis.

Selain itu, kata Sulis, pasokan bawang merah dari Brebes Jawa Tengah dan Jawa Timur saat ini juga berkurang. Sebab di dua daerah tersebut juga sedang masa tanam bawang merah.

"Kalau pasokan turun permintaan tetap bahkan naik maka harga bawang merah dipastikan naik," katanya.

Sementara untuk harga beras, kata Sulis, berangsur-angsur normal. Jika dua pekan yang lalu harga beras kelas menengah seperti beras jenis IR 64 mencapai Rp 11 ribu maka saat ini harganya sudah turun menjadi Rp 9 ribu perkilogramnya.

"Sudah cukup signifikan penurunannya yang mencapai Rp 2.000 perkilogramnya," kata Sulis.

Harga beras yang turun disebabkan panen raya diberbagai daerah terutama di kawasan selatan dan timur Kabupaten Bantul. "Adanya panen maka sudah ada pasokan beras ke pasar sehingga harga beras turun,"ujarnya.

Kebutuhan perhari beras di Bantul ini mencapai 75 ton, sedangkan pasokan beras saat ini sudah mencapai 100 ton. "Saat harga beras mahal pasokan beras ke pasar hanya 50 ton. Padahal kebutuhan harian mencapai 75 ton," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement