REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Para pekerja Freeport Indonesia memblokir jalan masuk ke salah satu tambang tembaga di Papua. Pemblokiran tersebut dilakukan sebagai aksi protes para pekerja Freeport.
Ketua Serikat Pekerja Freeport, Albar Sabang, mengatakan pemblokiran jalan tersebut sesungguhnya tanpa ada sepengetahuan dirinya. Ia mengatakan tak memahami motif yang telah melatarbelakangi puluhan pekerja yang memblokir jalan tersebut.
Disaat yang sama, produksi di salah satu tambang, Grasberg menurun hingga 8 persen selama satu tahun ini. Sehingga, para pekerja tidak bisa mengakses Grasberg. Albar menduga aksi para pekerja tersebut didasari mulai menurunnya hasil produksi di tambang Grasberg.
Freeport Indonesia sendiri mempekerjakan sekitar 24.000 pekerja dengan harapan mampu menghasilkan dua juta ton konsetrat tembaga lebih. "Kami percaya persoalan ini akan cepat ditangani dan akan bisa berdampak pada produksi," ujar Juru Bicara Freeport, Eric Kinneberg, seperti dilansir Reuters, Rabu (18/3).
Eric mengakui beberapa tahun belakangan ini hubungan Freeport dengan para pekerja sedang tidak baik. Pada akhir 2014 silam, para pekerja melakukan pemogokan kerja akibat kematian empat pekerja yang hingga kini belum tau apa penyebabnya.