Selasa 17 Mar 2015 18:44 WIB

Kenapa Pelaku Begal Didominasi Remaja?

Polisi menangkap pelaku begal motor (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Polisi menangkap pelaku begal motor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tindakan kriminalitas yang dilakukan siswa atau remaja sekolah, ditentukan dan dibentuk oleh faktor lingkungan. Karenanya pelaku tindakan begal banyak dari kalangan remaja.

"Yang membuat penyimpangan itu, lebih karena hasrat tersebut dan juga faktor lingkungan dan kelompok," kata Dewan Pertimbangan Forum Musyawarah Guru Jakarta Doni Koesoema di Jakarta, Selasa (17/3).

Menurutnya, siswa atau remaja sekolah cenderung ingin menunjukkan jika ia kuat ketika bergabung dengan kelompok atau geng tertentu. Doni menjelaskan remaja akan merasa menjadi bangga, ketika ia bergabung dengan geng atau kelompok yang disegani dan ditakuti oleh orang lain.

Ia berpendapat, faktor ekonomi bukan menjadi alasan utama seorang remaja sekolah mekakukan tindakan begal atau perampasan sepeda motor. "Kalau faktor ekonomi bisa jadi faktor sekunder, itu lebih dipicu dari hasrat mereka untuk membuktikan pada orang lain kalau mereka kuat," kata Doni.

Pendapat ini dikuatkan oleh hasil riset Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Dalam riset itu mengungkapkan hasil uang yang didapatkan pelaku begal remaja biasanya hanya digunakan untuk bersenang-senang di akhir pekan.

"Biasanya uang hasil merampas sepeda motor digunakan untuk hiburan di akhir pekan atau untuk bersenang-senang," kata Komisioner Bidang Pendidikan KPAI Sutanto.

Hasil riset KPAI mengungkapkan ada sejumlah faktor yang membuat anak usia remaja melakukan tindak kriminal antara lain, faktor lingkungan, ketidakharmonisan rumah tangga, efek menonton video atau game kekerasan, dan faktor ekonomi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement