REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jebolnya tembok pengganti tanggul sungai Cimanuk di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu pada pada Senin (16/3) kemarin mengakibatkan ribuan rumah warga di desa tersebut terendam banjir dengan ketinggian antara satu sampai dua meter.
Selain itu, luapan air juga menggenangi jalur pantura yang membuat terjadinya kemacetan panjang. Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PU-Pera) Mudjiadi mengatakan ada sembilan titik di lima desa dari tiga kecamatan yang jebol.
"Yang paling besar di Pilangsari dengan ketinggian 100 meter yang menggenangi jalur pantura tapi sekarang sudah surut" ujarnya kepada Republika Online, Selasa (17/3).
Ia menambahkan, saat ini jalur pantura sudah bisa dilewati kendaraaan dimana pada sehari sebelumnya terjadi kemacetan panjang di jalan tersebut.
"Jam 2 siang tadi sudah dibuka semua. Air sudah mulai surut sejak kemarin sore," lanjutnya.
Ia mengatakan, Kementerian Pu-Pera bekerja sama dengan Komando Resort Militer (Korem) 063/Sunan Gunung Jati sudah memperbaiki tanggul yang jebol sehingga jalan sudah mampu dilalui para pengendara. Proses perbaikan akan terus dilakukan dimana saat ini Kementerian PU-Pera bersama Korem Sunan Gunung Jati sedang menutup tanggul-tanggul yang jebol di Pilangsari.
Ia menyatakan dalam waktu tiga minggu semua tanggul yang jebol diharapkan sudah harus ditutup. Sedangkan, untuk status permanen agar tidak terjadi lagi kejadian ini, Mudjiadi mengatakan perbaikan tanggul akan terus dilakukan dengan tenggat batas waktu sebelum musim penghujan tiba atau sebelum November mendatang.