Selasa 17 Mar 2015 12:09 WIB

Harga Bawang Merah di Banten Ikut Melonjak

Rep: C81/ Red: Winda Destiana Putri
Bawang Merah
Foto: ANTARA
Bawang Merah

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Serang mengalami kenaikan drastis. Kenaikan mencapai dua kali lipat dari harga sebelumnya.

Diduga kenaikan ini akibat distribusi yang tersendat dari daerah penghasil bawang di wilayah Jawa Tengah.

 

Menurut Adi Sabian (35) penjual sayuran di Pasar Tradisional, Pasar Lama, Kota Serang mengakui jika harga bawang merah naik hingga seratus persen dari harga sebelumnya.

"Harganya naik tinggi dari sebelumnya, sekarang harga bisa mencapai Rp 28-32 ribu perkilo," kata Adi, Selasa (17/3).

 

Menurutnya, kenaikan yang terjadi pada umumnya pada bawang merah ini hanya mencapai Rp 15-17 ribu perkilo, tergantung kualitas bawang merahnya.

"Kalau sebelum naik, bawang yang bagus, yang ukurannya besar-besar bisa sampai Rp 17 ribu, sekarang naik hingga Rp 30 ribu," ungkapnya.

 

Karena kenaikan ini, Adi yang biasanya menyetok bawang merah hingga 50 kg saat ini hanya berani menyetok 20 kg saja. Adi takut tidak laku karena pembeli juga biasanya mengurangi pembeliannya karena mahalnya harga.

 

Sementara, Santi (53) seorang pembeli mengaku sangat keberatan dengan naiknya bawang merah ini. Karena, dengan naiknya harga bawang membuat uang belanja harus diatur ulang. "Dicukup-cukupin saja, biar kebeli semua kebutuhan," ungkapnya saat membeli bawang.

 

Menyiasati naiknya harga bawang ini, Santi yang biasaya belanja bawang merah sebanyak dua kilo, dikurangi hingga seperempat kilo. "Saya ingin pemerintah harus segera ambil tindakan agar harga cepat turun," katanya.

 

Sebaliknya, harga beras di pasaran cenderung mulai turun. Menurut Adi, beras kualitas super hingga kualitas rendah turun sebesar Rp 1-2 ribu. "Kalau beras justru cenderung mulai turun. Besarannya sebesar Rp 1-2 ribu untuk semua kualitas," kata Adi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement