Senin 16 Mar 2015 22:59 WIB

Ekonomi DIY Diproyeksikan Tumbuh 4,57 Persen

Rep: Heri Purwata/ Red: Djibril Muhammad
Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X
Foto: Antara/Agus Nugroho
Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada triwulan I tahun 2015 diprediksikan tumbuh sebesar 4,57 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut naik dibandingkan dengaan pertumbuhan triwulan IV 2014 yang tumbuh 4,20 persen (yoy).

"Penopang pertumbuhan tetap didorong oleh konsumsi rumah tangga seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat pasca penurunan harga BBM dan peningkatan ekspor," kata Arief Budi Santoso, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY kepada wartawan, di Yogyakarta, Senin (16/3).

Lebih lanjut Arief mengatakan kontribusi pertumbuhan diperkirakan berasal dari sektor pertanian dan industri pengolahan.

Sedang program swasembada pangan akan berdampak peningkatan investasi pemerintah pusat dan daerah untuk pembangunan berbagai infrastruktur seperti irigasi, penyediaan bibit, pupuk dan pestisida.

Selain itu, kata Arief, membaiknya perekonomian negara tujuan ekspor (Amerika Serikat) diharapkan dapat meningkatkan produksi industri tekstil, kulit serta furniture yang menjadi komoditas utama ekspor DIY.

Sedang industri makanan dan minuman juga diperkirakan tumbuh sejalan dengan peningkatan konsumsi dan perbaikan daya beli masyarakat.

"Sementara resiko penurunan pertumbuhan diperkirakan berasal dari sektor penyedia akomodasi dan makanan-minuman seiring dengan melambatnya usaha MICE sebagai dampak pelarangan aparatur negara rapat di hotel," katanya.

Sedangkan inflasi triwulan I tahun 2015 di DIY diproyeksikan menurun dibandingkan triwulan IV 2014 6,59 persen (yoy).

Penurunan tekanan inflasi diperkirakan bersumber peningkatan stok pangan memasuki musim panen Maret-April, tren penurunan harga minyak dunia, dan penyesuaian tarif angkutan pasca penurunan BBM.

"Namun terdapat resiko peningkatan tekanan inflasi. Diproyeksikan dari peningkatan harga emas dunia, dampak lanjutan kenaikan tarif listrik terhadap beaya sewa rumah dan harga properti di DIY. Tren penurunan inflasi tersebut semakin mendukung prospek pencapaian sasaran inflasi 2015 sebesar 4 +- 1 persen," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement