Senin 16 Mar 2015 17:39 WIB

MER-C Juga Sumbang Ambulans untuk Pengungsi di Myanmar

dr Tonggo Meaty Fransisca (dua dari kanan) menyerahkan secara simbolis bantuan berupa seprai, satung bantal, selimut dan juga satu unit ambulans yang diterima langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Dr Ito Sumardi. Bantuan nantinya akan didistrib
Foto: Republika/Hazliansyah
dr Tonggo Meaty Fransisca (dua dari kanan) menyerahkan secara simbolis bantuan berupa seprai, satung bantal, selimut dan juga satu unit ambulans yang diterima langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Dr Ito Sumardi. Bantuan nantinya akan didistrib

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON, MYANMAR --  Meski mendadak tidak mendapat izin melakukan pelayanan medis secara langsung, relawan Mer-C Indonesia yang menjalankan misi kemanusiaan di provinsi Rakhine, Myanmar bulan Februari lalu berhasil masuk ke lebih dari tiga kamp.

Dengan kesempatan itu Mer-C bisa melakukan pengamatan lebih detail terkait kondisi yang ada di lapangan, khususnya untuk fasilitas kesehatan.

Tonggo Meaty Fransisca selaku ketua tim mengatakan, dari hasil pengamatan di lapangan, pihaknya menyimpulkan bahwa sejak tahun 2012, ketika Mer-C memberangkatkan tim untuk melakukan assesment dan penyaluran bantuan medis tahap awal, telah terjadi banyak perubahan.

Sistem pelayanan kesehatan, khususnya di dalam kamp saat ini telah berjalan baik. Namun prasarana penunjang kesehatan di sana masih kurang.

Berdasarkan hal tersebut, wanita yang akrab disapa Mea ini menyatakan, pihaknya saat itu juga langsung memutuskan untuk memberi bantuan tambahan berupa seprai, sarung bantal, selimut selain obat-obatan dan paket alat kesehatan. Tidak hanya itu, Mer-C juga memberikan satu unit ambulans

"Awalnya kita tidak tahu, tapi ternyata mereka lebih butuh itu," kata Mea.

Dengan fasilitasi dari pihak KBRI di Myanmar, Mer-C berhasil merampungkan bantuan tersebut hanya dalam waktu empat hari untuk kemudian disalurkan melalui pihak KBRI di Yangon, Myanmar.

"Kita melihat apa prasarana yang kurang di sana. Dan yang paling terpenting adalah ambulans," kata Mea.

Bantuan tersebut kemudian secara resmi diserahkan dan diterima langsung kepada Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi pada 25 Februari 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement