Senin 16 Mar 2015 15:48 WIB

Harga Bawang Merah di Sleman Meroket

Rep: C97/ Red: Winda Destiana Putri
Bawang Merah
Foto: ANTARA
Bawang Merah

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Harga bawang merah di Kabupaten Sleman naik lebih dari 50 persen dalam dua pekan terakhir. Dari mulanya Rp 15 sampai Rp 16 ribu, meningkat jadi Rp 18 ribu pada 4 Maret.

Lalu menjadi Rp 25 ribu per kilo sejak 9 Maret hingga sekarang. Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Bidang Perdagangan Dalam Negeri Kabupaten Sleman, Fitriana Nurhayati, Senin (16/3).

"Kenaikan ini terjadi karena peralihan musim tanam. Saat ini banyak lahan yang digunakan untuk bibit," ujarnya. Karena itu stok bawang merah berkurang di pasaran.

Selama ini Sleman memasok bawang merah dari Brebes, dan sebagian kecil dari Bantul. Sehingga secara tidak langsung tergantung pada produktivitas dari tempat-tempat tersebut. Namun begitu, harga bawang putih tidak mengalami kenaikan drastis. Dari awalnya Rp 13 ribu, menjadi Rp 14 ribu sejak empat Maret hingga saat ini.

Meskipun kenaikan bawang merah terjadi, sejauh ini pemkab hanya dapat menunggu agar harga kembali normal. Menurut Fitriana, intervensi terhadap komoditas seperti bawang memang tidak bisa dilakukan. Sebab bawang merupakan barang yang tidak dapat distok seperti beras.

"Ya kalau mau distok dulu atau ditimbun nanti busuk. Kita hanya bisa menunggu persediaannya pulih kembali," katanya.

Berbeda dengan beras, dimana dapat disimpan, maka bisa dilaksanakan operasi pasar. Lagi pula kebijakan untuk mengadakan operasi pasar memang berada di tangan pemerintah pusat.

Sebelumnya hal ini sempat dibenarkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman, Slamet Riyadi. "Kita memang tidak punya program operasi pasar. Kalaupun ada itu intruksi dari pusat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi," tutur Slamet.

Namun Fitriani mengakui bahwa selama ini Pemkab dan Pemprov selalu berkoordinasi untuk menjaga kestabilan pasar. Hal ini dilakukan untuk menciptakan normalitas harga, sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement