Senin 16 Mar 2015 14:00 WIB

Harga Beras di Tasikmalaya Belum Stabil

Rep: C10/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga membeli beras di agen beras Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (23/2).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Warga membeli beras di agen beras Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Harga beras di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya mulai turun secara perlahan. Akan tetapi, di pedagang eceran harganya masih tetap sama dan belum mengalami penurunan.

Terkait di pedagang eceran (warung) masih ada yang menjual beras dengan harga Rp 12 ribu. Kepala Seksi Perdagangan Dinas Perdagangan (Disperindag) Kota Tasikmalaya, Aceng Mustofa mengatakan, pihaknya telah melakukan monitoring harga sembako termasuk beras di Pasar Induk.

Menurut laporannya, memang benar ada sedikit penurunan harga. Kemungkinan warung menjual beras stok lama yang dibeli saat harga beras masih mahal. "Jadi harganya tidak langsung turun," kata Aceng kepada Republika, Senin (16/3).

 

Kepala Pasar Induk Cikurubuk, Dodi Indra juga mengakui sudah adanya penurunan harga beras. Berdasarkan laporannya, saat ini kisaran harga beras tertinggi jatuh pada harga Rp 11.500 (per kg). Sebelumnya, harga tertinggi mencapai Rp 12 ribu. "Memang penurunannya belum stabil, harganya pun belum kembali seperti semula, ujar Dodi.

Dodi menjelaskan, harga beras kualitas satu saat ini harganya menjadi Rp 11.500 (per kg) yang sebelumnya Rp 12 ribu. Harga beras kualitas dua menjadi Rp 10.500 (per kg) yang sebelumnya Rp 11 ribu. Kemudian, harga beras kualitas tiga jatuh di kisaran Rp 10 ribu.

Namun, warga Kelurahan Tugujaya Kecamatan Cihideung, Trisno (54) mengaku, sampai saat ini harga beras termurah di pedagang eceran (warung) masih Rp 12 ribu. Trisno mengaku, sebenarnya telah mengetahui ada penurunan harga beras. Namun, penurunannya masih belum sampai ke warung-warung. "Kemarin beli beras di beberapa warung, harganya masih Rp 12 ribu per kg," ujar Trisno.

Begitu pun dengan Salman (25), pemilik rumah makan di jalan KHZ Mustofa. Ia mengaku membeli beras dari agen dengan harga Rp 11.200 per kg. Sebagai pemilik warung makan, ia berharap hara beras segera kembali normal.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kota Tasikmalaya, Uyun menambahkan, harga beras memang sedang mengalami penurunan, tapi secara perlahan. Menurutnya, sepekan kedepan harga beras kualitas satu diperkirakan akan jatuh pada harga Rp 10 ribu. "Maksimal tiga pekan kedepan, kemungkinan harga beras termurah kembali ke harga Rp 8 ribu," kata Uyun.

Uyun Menjelaskan, masa panen raya merupakan penyebab utama turunnya harga beras di wilayah periangan timur. Begitu pun harga pupuk saat ini sudah sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET). Tapi memang masih ada beberapa agen yang menjual pupuk diatas HET. Menurutnya, hal tersebut masih dapat dimaklum karena harganya hanya lebih sedikit. "Lebihnya itu untuk biaya para kurir saja," kata Uyun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement