Ahad 15 Mar 2015 18:18 WIB

Wakil Rakyat Dukung Pelabuhan Cilamaya Dipindah ke Indramayu

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Pelabuhan Cilamaya (Ilustrasi)
Foto: IST
Pelabuhan Cilamaya (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya hingga kini masih menuai polemik. Sejumlah wakil rakyat mendukung jika pembangunan pelabuhan itu dipindahkan ke Kabupaten Indramayu.

''Pembangunan pelabuhan lebih pantas dibangun di Indramayu (dibandingkan di Cilamaya),'' ujar anggota Komisi VI DPR RI, Ono Surono, Ahad (15/3).

Ono mengungkapkan, selain dalam rangka mewujudkan pembangunan infrastruktur pelabuhan dan tol laut yang diprogramkan presiden, Indramayu juga memiliki potensi lahan yang masih luas. Selain itu, Indramayu juga memiliki sumber listrik berupa PLTU dan industri migas.

Ono menambahkan, Indramayu memiliki lahan pertanian dan perikanan yang luas. Bahkan, hasil produksi pertanian dan perikanan tersebut mampu menunjang ketahanan pangan nasional.

Ono mengungkapkan keberadaan pelabuhan dan PLTU akan menjadi magnet tumbuhnya sektor industri yang pasti menyerap banyak tenaga kerja. Dengan demikian, dapat meningkatkan ekonomi Indramayu dengan membangun sentra industri berdasarkan potensi yang ada.

''Saya akan mendorong pembangunan pelabuhan tersebut bergeser ke Indramayu,'' tegas pria yang menjadi anggota DPR RI dari dapil Indramayu-Cirebon tersebut.

Ono menyatakan, akan menyampaikan hal tersebut kepada pemerintah pusat. Namun sebelum itu, dia akan berkoordinasi terlebih dulu dengan bupati Indramayu.

Dukungan serupa juga disampaikan anggota Komisi B DPRD Indramayu, Azun Mauzun. Dia menyatakan, posisi Kabupaten Indramayu sangat strategis untuk menjadi lokasi pelabuhan.

''Saya sangat setuju Indramayu menjadi lokasi pelabuhan (pengganti Cilamaya),'' tutur politisi PKB tersebut.

Namun, Azun pun meminta Pemkab Indramayu melakukan persiapan yang matang jika rencana pembangunan pelabuhan tersebut dilakukan di Indramayu. Selain lahan, sumber daya manusianya juga harus benar-benar disiapkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement