REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) memperkuat kerja sama dengan Angkatan Laut Kerajaan Belanda melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Markas Besar AL Kerjaaan Belanda, Den Helder, baru-baru ini.
MoU itu merupakan bagian dari upaya peningkatan kerja sama yang selama ini telah dilakukan berdasarkan prinsip saling menghormati, percaya dan saling menguntungkan sesuai kebijakan Poros Maritim yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo, tulis siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Sabtu (14/3).
MoU ditandatangani oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL)Indonesia Laksamana TNI Ade Supandi dan KSAL Belanda Letnan Jenderal R. Verkerk di anjungan kapal Karel Doorman pada Selasa (10/3).
Penandatanganan disaksikan oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo dan Atase Pertahanan RI untuk Kerajaan Belanda Kolonel Laut (T) Edy Sulistyadi.
Hubungan pertahanan kedua negara telah memiliki payung kerja sama dalam bentuk MoU Pertahanan yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI dan Kerajaan Belanda pada 4 Februari 2014 di Den Haag.
"MoU antarkedua angkatan laut itu merupakan tindak lanjut atau pelaksanaan dari MoU Pertahanan tersebut," kata Atase Pertahanan RI untuk Kerajaan Belanda Kol Laut (T) Edy Sulistyadi.
Menurut keterangan KBRI, bidang kerja sama yang ditingkatkan melalui Mou tersebut meliputi saling menukar informasi, latihan militer bersama, pendidikan dan pelatihan, dukungan logistik dan pertukaran kunjungan.
Sebelum penandatanganan MoU, KSAL Laksamana TNI Ade Supandi melakukan kunjungan ke Vlissingen untuk melihat perkembangan proses pembangunan kapal jenis Perusak Kawal Rudal (KPR) 10514 pesanan Kementerian Pertahanan Indonesia.