REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Kepala TU Pembantu UPT PU Binamarga Provinsi Jatim di Trenggalek, Lasminto, memastikan penyebab amblesnya salah satu fondasi Jembatan Nglongsor di Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (12/3) dini hari, akibat tergerusnya lapisan sedimen di dasar sungai.
Imbasnya, badan jalan di atas jembatan patah menjadi dua bagian. "Tergerus secara terus menerus, baik akibat banjir saat hujan deras terjadi seperti tadi (Rabu, 11/3) malam maupun dampak dilakukannya pengerukan pasir secara ilegal di area sekitar jembatan," ujarnya, Kamis.
Jembatan Nglongsor terletak di sebelah barat Kota Trenggalek. Badan jembatan yang dibuat sekitar 1963 ini anjlok dan mengalami patah pada tiga bagian permukaan pada Kamis dini hari, sekitar pukul 02.15 WIB.
Jembatan Nglongsor yang ambles dan menyebabkan jalur Trenggalek-Ponorogo harus dialihkan ke jalan alternatif melalui Kecamatan Karangan itu memiliki panjang total sekitar 50 meter, lebar 7,5 meter, dan ketinggian dari dasar sungai sekitar delapan meter.
Jembatan tua yang masih menggunakan konstruksi zaman belanda ini memiliki sedikitnya empat pilar penyangga yang terbuat dari tumpukan batu andesit dan adonan semen sehingga membentuk semacam kubus-kubus tanpa rangkaian/anyaman besi.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Warga bersama jajaran kepolisian dan TNI setempat segera mengalihkan arus lalu lintas begitu mendapat laporan patahnya badan jembatan saat banjir bandang di aliran sungai terjadi.