REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, bahwa jumlah pengusaha di Indonesia hanya sekitar 1,65 persen dari jumlah penduduk saat ini. "Kita kalah jauh dibandingkan dengan negara tetangga. Misalnya Singapura sebesar tujuh persen, Malaysia lima persen, dan Thailand empat persen," kata Puspayoga dalam acara "Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri", Kamis (12/3).
Ia berpendapat, jika jumlah pengusaha bisa bertambah maka akan turut mendongkrak ekonomi negara, bertambahnya lapangan pekerjaan, dan akhirnya meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi ia juga mengharapkan agar pengusaha mau membangun usahanya di sejumlah daerah di Indonesia, dan tidak berfokus pada kota-kota besar saja.
"Bisa saja kesejahteraan meningkat, tapi tidak merata jika hanya bertumpu di kota besar, gini rasio tidak akan turun dari 6,41. Yang berpenghasilan besar makin besar, yang kecil makin kecil," tukasnya menjelaskan.
Dalam kegiatan tersebut, Puspayoga juga mengatakan bahwa Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) berperan penting dalam meningkatkan jumlah pengusaha di Indonesia. Melalui GKN, ia berharap persentase pengusaha di Indonesia mampu mencapai angka dua persen pada tahun 2015 dan turut membantu pemerataan kesejahteraan.
"Tujuan wirausaha ialah bagaimana caranya merubah sampah menjadi emas. Sekaligus meningkatkan daya saing dan kualitas (komoditas) di luar negeri," kata Puspayoga.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa peran wirausahawan dalam sektor bisnis mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi nasional. "Saya optimis ekonomi negara ini akan besar, kalau wirausahawan maju. Juga diberikan peluang seluas-luasnya untuk mengembangkan usahanya," kata Joko Widodo, Kamis.