REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP--Meski pemerintah menegaskan eksekusi tak akan terpengaruh tekanan dari pihak asing, namun hingga Kamis (12/3), belum ada tanda-tanda eksekusi tahap II di Pulau Nusakambangan Kabupaten Cilacap akan dilaksanakan. Situasi di sekitar dermaga Wijayapura, masih terlihat normal belum ada peningkatan aktivitas pengamanan.
Pengamanan di dermaga, masih dilakukan oleh petugas pengamanan dalam dari pihal LP Nusakambangan. Belum terlihat petugas polisi yang berjaga-jaga di sekitar dermaga, seperti saat pelaksanaan pemindahan terpidana mati asal Australia Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, dari dermaga Kerobokan Bali ke Nusakambangan, Rabu (4/3) lalu.
Kondisi yang masih cenderung normal ini, juga ditandai dengan masih dibukanya aktivitas membesuk dari keluarga terpidana di LP Nusakambangan. Termasuk beberapa keluarga terpidana mati, Kamis (12/3), juga masih terlihat menyeberang ke Nusakambangan. Di antaranya terlihat menjenguk adalah Sabine Magel Atlaoui yang merupakan isteri dari terpidana mati Serge Arezki Atlaoui dan keluarga Rodrigo Gularte, Angelita Aparecida Muxfeldt.
Yang membedakan, pada Kamis (12/3) ini, berlangsung aksi unjuk rasa yang digelar puluhan anggota Barisan Serba Guna Ansor (Banser) Cilacap. Dalam aksi tersebut, mereka mendesak pemerintah tidak terus menunda-nunda pelaksanaan eksekusi pada para gembong narkoba yang akan ditembak mati dalam eksekusi tahap II.
Berbagai poster yang intinya mendesak eksekusi dilakukan, digelar para peserta aksi. Antara lain, poster bertuliskan 'Penjahat Narkoba=Mati', 'Berantas Habis Seluruh Napi Narkoba', dan 'Kami Dukung Sikap Tegas Pemerintah'.