REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri menyatakan sejauh ini ada 17 negara yang sudah memberikan konfirmasi akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (KAA) dan acara Peringatan 60 tahun KAA.
"Sudah ada sekitar 17 negara dari kawasan Asia dan Afrika yang telah sampaikan konfirmasi akan datang ke KAA dan peringatan 60 tahun KAA. Kami berharap yang akan datang dari level (tingkat) kepala negara," kata Direktur Kerjasama Intra Kawasan Asia Pasifik Afrika Kemlu Benyamin Carnadi, Kamis (12/3).
Menurut Benyamin , untuk mendorong negara-negara yang diundang untuk memberikan konfirmasi kehadiran, beberapa utusan Kepresidenan RI sedang mengunjungi beberapa negara untuk memastikan kehadiran kepala negara atau kepala pemerintahan dari negara yang bersangkutan dalam KAA.
"Beberapa negara kunci yang dikunjungi oleh utusan khusus itu antara lain India, Arab Saudi, Mesir," ungkap dia.
Terkait isu kehadiran Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam acara Peringatan 60 tahun KAA, Benyamin mengatakan tidak dapat memastikan hal itu.
"Korea Utara sebagai negara Asia tentu kita undang, dan undangan disampaikan ke level pemerintahan tertinggi, namun siapa yang akan hadir dari Korut sampai saat ini kami belum tahu," ujar dia.
Benyamin mengatakan, dalam Peringatan 60 tahun KAA, pemerintah akan menonjolkan kembali kepemimpinan Indonesia di kawasan Asia dan Afrika.
"Indonesia ingin menunjukkan bagaimana Indonesia telah mendapat kemajuan pesat. Kita akan kedepankan eksistensi Indonesia di luar," tutur dia.
Selain itu, menurut dia, melalui peringatan 60 tahun KAA Indonesia ingin membangkitkan semangat generasi muda untuk terus memelihara solidaritas Asia-Afrika.