REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Kemacetan parah yang kerap terjadi pada beberapa persimpangan jalan di Palembang menjadi perhatian DPRD Sumatera Selatan (Sumsel). Untuk mengatasi masalah tersebut, Komisi IV DPRD Sumsel akan mengusulkan pembangunan jalan layang atau fly over.
“Pada 2016 kita rencanakan bisa mulai dibangun dua fly over di simpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin atau SMB II dan di simpang Charitas. Untuk pembiayannya kita akan ajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” kata Edward Jaya Ketua Komisi IV DPRD Sumsel, Rabu (11/3).
Kota Palembang saat ini telah memiliki satu jalan layang di simpang Polda dan satu under pass yang berada di simpang Patal. “Untuk pembangunan dua fly over tersebut diperkirakan dibutuhkan anggaran sebesar Rp400 miliar, kita harapkan bisa bersumber dari APBN seperti halnya pembangunan under pass simpang Patal dananya dari APBN,” kata Edward Jaya.
Menurut anggota DPRD dari Fraksi Partai Golkar, untuk pembangunan dua fly over tersebut memang membutuhkan dana cukup besar. “Dana tersebut yang terbesar dialokasikan untuk biaya pembebasan lahannya yang mahal, seperti untuk fly over simpang Charitas membutuhkan biaya cukup besar untuk pembebasan lahannya karena berada di pusat kota dan harga lahan di situ cukup mahal dan banyak pertokoan,” ujarnya.
Harga pembebasan yang berbeda untuk fly over untuk simpang Bandara SMB II, karena di lokasi tersebut menurut Edward Jaya badan jalan yang ada sudah cukup lebar.
Sementara itu Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (B2PJN) Wilayah III merencanakan dalam lima tahun ke depan (2015 – 2019) merencanakan pembangunan fly over serta membangun jembatan Musi di Palembang. fly over yang akan dibangun diantaranya fly over Simpang Bandara SMB II, fly over Sekip Ujung - Sekip Pangkal dan di fly over Simpang Kertapati.
Kementerian PU menjadwalkan proyek pembangunan infrastruktur jalan tersebut akan selesai sebelum pelaksanaan Asian Games 2018.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
