REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Banyak upaya pengamanan yang dilakukan kepolisian dalam rangka memperlancar jalannya peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Bandung pada April Mendatang. Dalam menjaga keamanan, penembak jitu pun turut dikerahkan.
"Pasti (ada penembak jitu)," ungkap Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Mochammad Iriawan di Gedung Merdeka, Rabu (11/3). Iriawan menyatakan ada tiga unit penembak jitu yang akan diturunkan demi keamanan peringatan KAA ke-60. Pasalnya perhelatan 10 tahun sekali ini dihadiri delegasi dari 109 negara Asia Afrika dan 19 negara pengamat.
Satu unit yang dikerahkan terdiri dari 11 anggota. Para penembak jitu ini nantinya akan disebar di berbagai titik yang sudah ditentukan. Akan tetapi Iriawan tidak bisa membeberkan lokasi titik tersebut untuk keamanan.
Selain penembak jitu, kepolisian juga mengerahkan pasukan khusus lainnya. Iriawan menyatakan ada satuan tugas (satgas) yang khusus menindak berbagai tindakan yang mengancam seperti tindakan represif dan preventif.
Kemungkinan adanya teror juga tak luput dari pengamanan polisi dengan eskalasi berbeda. Penanganan terkait teror ini akan akan dipegang oleh Brimob. "Satgas tindaknya Pak Kasat Brimob," lanjutnya.
Pengamanan dilakukan di titik-titik yang akan dilalui oleh para delegasi maupun di objek-pbjek tertentu. Iriawan menyatakan pengamanan pasti dilakukan di sepanjang jalan dari bandara menuju lokas Gedung Merdeka. Selain itu, sejumlah objek seperti Masjid Raya Bandung hingga Pakuan juga akan dijaga oleh pasukan pengamanan.
Iriawan menyatakan kekuatan yang dokerahkan mencapai hampir 4 ribu pasukan. Para pasukan tersebut akan dikerahkan di setiap titik objek maupun jalan. Nantinya, pengendali pengamanan juga akan ada di setiap perempatan.
Iriawan juga menyatakan pengamanan ring satu akan dilakukan oleh Paspampres. Keamanan delegasi yang hadir juga akan menjadi tanggung jawab paspamres dari grup C. Grup C merupakan kelompok yang khusus melakukan pengamanan tamu VIP luar negeri.