Rabu 11 Mar 2015 21:01 WIB

Pemprov Jabar Siapkan Rp 7 M untuk KAA

Tinjau Persiapan KAA: Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Marsudi (kiri) berbincang dengan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (kanan) saat meninjau kesiapan peringatan Konfrensi Asia-Afrika ke-60, di jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Rabu (11/3).
Foto: Republika/Septianjar Muharam
Tinjau Persiapan KAA: Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Marsudi (kiri) berbincang dengan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (kanan) saat meninjau kesiapan peringatan Konfrensi Asia-Afrika ke-60, di jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Rabu (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menyiapkan dana sekitar Rp 7 miliar untuk membantu Pemerintah Kota Bandung selaku panitia lokal penyelenggaran Konferensi Asia Afrika (KAA) Ke-60, pada April 2015.

"Kita tentunya mendukung Wali Kota Bandung selaku panitia lokal penyelenggara KAA. Kita mendukung pokoknya, bentuk dukungannya dalam bentuk bantuan keuangan," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, di Bandung, Rabu (11/3).

Ditemui usai menerima kunjungan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan dan sejumlah menteri Gedung Negara Pakuan Bandung, ia mengatakan bantuan keuangan dari Pemprov Jawa Barat tersebut digunakan untuk merenovasi Gedung Merdeka, renovasi jalan-jalan, Masjid Agung Bandung dan lain-lain.

"Gedung Merdeka saja (renovasi) sudah habis Rp 1 miliar kemudian bantuan keuangan kepada Wali Kota dan Insya Allah bantuan dari Jabar tidak ada masalah," kata dia. Menurut dia, terkait rangkaian acara Peringatan KAA Ke-60 yang akan dilangsungkan Gedung Negara Pakuan (Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat) negara peserta konferensi dan delagasi akan dijamu secara khusus.

"Jamuannya itu Insya Allah akan dilaksanakan di ruang tengah dan taman belakang Gedung Pakuan, tidak di depannya," kata dia. Alasan jamuan diselenggarakan di bagian tegah dan belakang Gedung Negara Pakuan, menurut dia, dikarenakan faktor keamanan dan kenyamanan para negara peserta konferensi dan delagasi KAA.

"Kita menyadari kalau kepala negara yang datang itu bukan makanannya tapi keamanannya. Karena di depan Gedung Pakuan ini juga kan ada hotel yang lebih tinggi daripada bangunan ini. Ini sebenarnya teknis keamanan saja," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement