REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengaku jumlah ahli hadis di Indonesia semakin berkurang dari waktu ke waktu. Jumlah tersebut sangat sedikit dibandingkan dengan total umat Muslim yang berada di Indonesia.
“Jumlah ahli hadis juga lebih sedikit jika dibandingkan dengan ahli fiqih, tafsir dan sebagainya,” ungkap Ketua Bidang Kajian MUI Chali Nafis di Jakarts, Rabu (11/3).
Chali menjelaskan, penyebab berkurangnya jumlah ahli hadits di Indonesia, kareba sedikit yang mendalami ilmu tersebut. Menurut dia, seseorang perlu memiliki ingatan yang kuat agar bisa menghafal hadis. Selain itu, mereka perlu disiplin dan istiqamah dalam menjalani hidup.
“Intinya, rasional, hapalan, dan tindakan mereka harus kuat,” terang Chali.
Agar bisa menumbuhkembangkan ahli hadis, menurut Chali, umat Islam harus mempersiakan kader kuat dalam menguasai ilmu hadis. Misalnya, perekrutan santri yang baik secara kualitas dalam hadis dari pesantren. Menurutnya, mereka perlu dibina pendidikannya dalam menguasai ilmu hadis sampai selesai.
Chali mengaku selama ini pembinaan ahli hadis sangat kurang di pesantren. Menurut dia, pesantren di Indonesia lebih memperhatikan pembinaan pada ilmu fikih.