REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sisilia Yuwandini, salah seorang penumpang yang merasakan damapak delay Lion Air mengaku belum mendapat kepastian ganti rugi yang telah dijanjikan beberapa waktu lalu. Meskipun begitu, dirinya masih berusaha menghubungi pihak customer service Lion Air. Namun pihak Lion belum juga menjawab.
"Saya berusaha terus untuk menghubungi customer service Lion, tapi tidak ada jawaban sampai sekarang," tuturnya pada Republika, Rabu (11/3).
Karena hal itu, Sisilia mengaku bingung apakah Lion Air benar-benar akan mengganti dana kompensasi yang telah dijanjikan.
Sisilia menjelaskan, janji pemberian dana kompensasi sebesar Rp 300 ribu per boarding pass oleh Lion, diberitahukan 15 Februari 2015. Paling telat, lanjut dia, dibayar dua minggu setelah tanggal pemberitahuan tersebut. Tetapi belum ada kabar dan tindak lanjutan sampai hari ini, katanya.
Pihak Angkasa Pura yang berjanji memberi dana talangan untuk para penumpang juga belum memberi kabar.
Dia menerangkan, sekitar 15 orang yang bernasib serupa dengannya, juga belum mendapat kabar soal dana kompensasi. "Saya masih bertukar kabar dengan orang-orang yang saya kenal di Bandara Ngurah Rai waktu itu.
Mereka juga belum dapat ganti rugi," ungkapnya.
Sisilia belum memastikan apakah akan membawa perkara ini ke meja hijau atau tidak. "Soal itu, saya akan diskusikan dulu dengan teman-teman yang lain," tambahnya.