REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sentra pertanian di Kabupaten Sukabumi akan memasuki musim panen raya mulai bulan Maret hingga April mendatang. Hasil panen ini diharapkan bisa mengendalikan harga beras di pasaran.
"Sebagian petani saat ini sudah panen," ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi Sudrajat, Rabu (11/3).
Namun, menurutnya sebagian lainnya akan mulai panen pada April mendatang. Sudrajat melanjutkan, hasil panen ini akan menymbang pada pencapaian target produksi beras Sukabumi. Terlebih, pada 2014 lalu produksi beras Sukabumi mencapai surplus hingga 350 ribu ton.
Namun, produksi yang berlebih tersebut tidak mampu menekan harga beras di pasaran. Hal ini dikarenakan harga diserahkan kepada mekanisme pasar. Di sisi lain, momen panen raya ini seharusnya dimanfaatan Bulog untuk menyerap hasil panen dari petani.
Di lapangan, penyerapan padi ini tidak bisa dilakukan karena harga pembelian pemerintah (HPP) masih rendah. Akibatnya, para petani lebih memilih menjualnya ke pasaran.
Sehingga ia berharapa HPP ini bisa segera dinaikkan untuk menyerap hasil panen dari petani.
Kepala Subdivre Bulog Cianjur Budi Setiawan mengatakan, Bulog belum bisa menyerap hasil panen dari petani karena HPP masih jau dari harga di pasaran.
Saat ini HPP beras mencapai Rp 6.600 per kilogram. Sementara harga beras di pasaran jauh lebih tinggi.