REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tiga tersangka pelaku pembegalan motor yang masih berstatus pelajar SMK swasta di Depok, yakni ADP, D, IS, masih diberikan kesempatan tetap mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ini. Sebelumnya, para pelajar tersebut ditangkap usai aksinya melakukan begal motor di kawasan Grand Depok City, Depok, beberapa waktu lalu.
"Mereka akan tetap ikut UN, Kita datangkan pengawas ke situ (penjara)," kata wakil wali kota Depok, Idris Abdul Shomad, Selasa (10/3).
Idris mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi pelaksanaan UN bagi ketiga tersangka, meskipun ketiganya sudah dengan tega melukai hingga membunuh korban-korbannya.
Idris menjelaskan, memberikan fasilitas terhadap pelajar berhadapan dengan hukum bukan kali pertama bagi Pemerintah Kota Depok. Ia menjelaskan, para tersangka bisa tetap memperoleh hak pendidikan di dalam penjara.
"Melayani mereka, seperti kita lakukan biasanya di tahun tahun sebelumnya. Anak-anak tersangka atau napi didatangi pengawas," kata dia. Pihaknya tetap berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait bahan materi pelajaran yang sudah terlewati.
"Harus ada mediasi oleh dinas terkait berikan kesadaran pada orang tua. Barangkali kalau malu meminta agar pelaksanaan UN tak dipublikasi, atau bisa kita fasilitasi di ujian paket," tutup Idris.