REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang, Banten memiliki cara sendiri untuk memberikan rasa aman kepada masyarakatnya dari aksi begal. Mereka akan menggencarkan program "Tangerang Terang" dengan menggelontorkan anggaran Rp 12 miliar.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, maraknya aksi kejahatan seperti begal motor yang terjadi di berbagai daerah karena kurangnya sarana penerangan jalan umum (PJU). Jalan yang gelap memudahkan para penjahat melakukan aksinya pada malam hari.
"Kami juga ingin memberikan rasa aman bagi masyarakat ketika bepergian dimalam hari dari kejahatan seperti begal," katanya, Selasa (10/3).
Menurut dia, Tangerang telah melakukan langkah antisipasi sejak setahun lalu melalui Tangerang Terang. Program ini selain memenuhi kebutuhan penerangan jalan umum di Kota Tangerang juga ingin memberikan kemudahan dalam melakukan berbagai aktivitas khususnya di malam hari.
Saat ini, lampu yang sudah terpasang sekitar 22 ribu titik dan setiap tahunnya akan dibangun tiga ribu titik. Pemerintah menargetkan sekitar 30 ribuan titik PJU dalam jangka lima tahun yang tersebar di pelosok wilayah Kota Tangerang.
Kepala DKP Kota Tangerang Ivan Yudianto mengatakan, telah mengalokasikan dana sebesar Rp 12 miliar untuk pemasangan tiga ribu titik PJU tahun ini. Ia mengatakan, pemasangan tersebut akan dilakukan setelah proses lelang selesai dan direalisasikan di beberapa wilayah.
Tidak cukup dengan PJU, bagi daerah yang masih rawan aksi kejahatan akan dilakukan pemasangan lampur sorot. "Misalnya saja di kolong jembatan fly over Cibodas dengan pemasangan lampu sorot," ujarnya.