Senin 09 Mar 2015 21:32 WIB

DPD NTB tak Masalah Kadernya ke Nasdem

Rep: C75/ Red: Djibril Muhammad
Wakil Ketua Umum hasil Munas Ancol, Priyo Budi Santoso bersalaman dengan Wakil Ketua Umum hasil Munas Bali, Nurdin Halid disela sela jalannya Sidang Mahkamah Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (25/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wakil Ketua Umum hasil Munas Ancol, Priyo Budi Santoso bersalaman dengan Wakil Ketua Umum hasil Munas Bali, Nurdin Halid disela sela jalannya Sidang Mahkamah Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sekretaris DPD Partai Golkar NTB, Muhammad Amin mengaku tidak mempermasalahkan salah satu kadernya, Ahyar Abduh yang mengambil formulir pendaftaran kepala daerah melalui partai Nasdem. Sebab, tindakan tersebut sebagai strategi menggalang dukungan dari partai politik.

"Saya kira bagus dan salut, bahwa Golkar ingin bersama-sama," ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Senin (09/3).

Menurutnya, langkah yang dilakukan incumbent, Ahyar Abduh merupakan upaya untuk bersama-sama dengan partai politik lain yang memiliki visi dan misi yang sama. "Mengajak partai lain bukan semata-mata golkar tidak cukup tapi bentuk daripada calon inginkan kebersamaan secara sinergis," katanya.

Terkait itu, ia menuturkan, secara khusus belum pernah membicarakan dengan Ahyar Abduh. Namun, dirinya menilai penting penjajakan dengan parpol lain yang harus dilakukan sejak dari sekarang.

"Partai akan tampilkan putra daerah terbaik untuk pilkada dan silakan berkompetisi secara sehat dan demokratis," katanya.

Selain itu, semua partai harus mengembangkan sikap demokratis untuk menerima kader dari internal maupun eksternal dalam pilkada serentak di 7 kabupaten/ kota NTB mendatang.

Amin mengatakan jika Partai Nasdem menilai Ahyar Abduh memenuhi kriteria dari sisi kualitas, integritas dan keterpilihan. Maka, dirinya tidak mempermasalhkan hal tersebut.

Menurutnya, dalam menentukan calon yang akan diusung, Partai Golkar akan menggunakan survei, baik dari sisi popularitas maupun elektabilitas dan keterpilihan. "Akan gunakan survei karena survei efektif dan hasilnya," katanya.

Ia menambahkan, dalam pilkada mendatang pihaknya menargetkan bisa mempertahankan calon incumbent dan meningkatkan perolehan kepala daerah. "Saya kira punya target. Kita realistis," katanya.

Namun, saat disinggung berapa jumlah target yang akan dipatok Golkar. Dirinya enggan menjelaskan lebih lanjut.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Mataram, Ahyar Abduh mengambil formulir pendaftaran pencalonan kepala daerah melalui Partai Nasdem. Ia mengklaim langkah itu dilakukan bukan karena takut konflik Partai Golkar akan berkepanjangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement