Senin 09 Mar 2015 15:24 WIB

Bali Gencarkan Operasi Pasar, Stabilkan Harga Beras

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
 Petugas Bulog melaksanakan operasi pasar beras di depan Taman Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (3/3).  (foto : MgROL_37)
Petugas Bulog melaksanakan operasi pasar beras di depan Taman Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (3/3). (foto : MgROL_37)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah daerah bekerja sama dengan Bulog dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Bali semakin gencar menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga beras. Pemerintah Kota Denpasar misalnya, pada Senin (9/3), menggelar operasi pasar di Pasar Kreneng.

Operasi pasar dinilai efektif membantu masyarakat membeli bahan kebutuhan pokok dengan harga murah dan terjangkau.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Denpasar, I Wayan Gatra di Denpasar menyatakan pihaknya menyediakan tiga ton beras kualitas medium dengan harga Rp 7.500 per kilogram (kg).

"Kami juga menyediakan 1,5 ton gula pasir dengan harga sembilan ribu rupiah per kilogram," katanya, Senin (9/3).

Operasi pasar akan rutin dilakukan hingga harga jual beras di Bali stabil di bawa Rp 10 ribu per kg.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, Panusunan Siregar mengatakan operasi pasar di Bali sudah digelar sejak awal Maret lalu. Ia mengklaim hal ini sudah menunjukkan dampak positif pada harga beras di pasar tradisional.

"Harga beras di pasar sudah mulai mengalami penurunan, apalagi petani mulai memasuki musim panen," ujar Panusunan.

Dua pekan lalu, harga beras di sejumlah kabupaten dan kota di Bali melambung dari rata-rata sembilan ribu rupiah per kg menjadi Rp 11-12 ribu per kg. Menurut pantauan tim BPS Bali ke sejumlah pasar tradisional baru-baru ini, harga beras rata-rata sudah turun Rp 1.000 per kg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement